Relawan Paralegal Mahasiswa di BPBH FH UNEJ yang Sambil Menyelam Minum Air
Terbaru

Relawan Paralegal Mahasiswa di BPBH FH UNEJ yang Sambil Menyelam Minum Air

Menjadi relawan sambil dapat banyak pengalaman dan kesempatan mengasah keterampilan praktik hukum.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit
Rifki, Lintang, Diva, Isma, Ratri, dan Lukman para mahasiswa relawan yang bertugas sebagai paralegal bersertifikat di BPBH FH UNEJ. Foto: NEE
Rifki, Lintang, Diva, Isma, Ratri, dan Lukman para mahasiswa relawan yang bertugas sebagai paralegal bersertifikat di BPBH FH UNEJ. Foto: NEE

Biro Pelayanan dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Jember (BPBH FH UNEJ) memberdayakan paralegal bersertifikat untuk menunjang kinerjanya. Tidak diduga, paralegal itu semuanya mahasiswa yang bersedia menjadi relawan di tengah beban perkuliahan. “Kami membuka rekrutmen terbuka dan pelatihan paralegal bersertifikat sesuai kurikulum BPHN,” kata Fiska Maulidian Nugroho, Ketua BPBH FH UNEJ.

Jumlah total yang pernah direkrut dan dilatih sejak tahun 2019 mencapai 68 mahasiswa. Namun, terjadi seleksi alam di antara yang terus berkomitmen dan mundur tanpa berita. “Ada juga yang sudah lulus lalu dia fokus dengan karier baru,” ujar Fiska menuturkan. Pelatihan itu meliputi pembekalan teori dan tugas praktik penyuluhan hukum berkelompok ke desa-desa serta memberi konsultasi hukum personal.

Baca Juga:

Hukumonline berbincang dengan enam paralegal mahasiswa yang hari itu bertugas di kantor utama BPBH FH UNEJ dan tiga lainnya yang bertugas piket di Posbakum Pengadilan Negeri (PN) Jember. Rata-rata mereka sedang menempuh studi tingkat akhir atau belum lama lulus dan melanjutkan studi pascasarjana di FH UNEJ. Mereka adalah Lukman (semester 6), Lintang (semester 8), dan Diva (semester 8) terlihat sibuk mengetik berkas klien BPBH yang sedang berkonsultasi dengan dosen mereka.

Di sisi lain, Ratri (semester 6), Rifki (semester 6), dan Isma yang baru lulus sedang merapikan setumpuk dokumen perkara yang bertebaran di meja rapat. Hari itu sebenarnya adalah masa liburan perkuliahan. Satu-satunya alasan mereka ada di kampus karena menjalankan tugas paralegal.

Para yuris muda ini mengaku bergabung dengan ketertarikan pada pengalaman praktik. “Kami belajar menghadapi langsung masyarakat awam yang butuh bantuan hukum. Praktik secara langsung,” kata Lintang. Meski kelelahan bertambah, mereka semua mengaku dapat manfaat sebanding sejak bergabung tahun 2021.

Isma adalah satu-satunya yang mengambil konsentrasi Hukum Tata Negara. Rekan-rekannya sesama paralegal berasal dari konsentrasi pidana dan perdata. “Saya ingin seimbang punya pemahaman praktik pidana dan perdata walaupun konsentrasi studinya hukum tata negara,” ujarnya.

Tags:

Berita Terkait