Pemeringkatan Kampus Hukum Terfavorit, Simak Tanggapan Kalangan Kampus
Peringkat Kampus Hukum

Pemeringkatan Kampus Hukum Terfavorit, Simak Tanggapan Kalangan Kampus

Dinilai sebagai salah satu acuan penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kampus hukum. Terutama dalam menjembatani kesenjangan antara kebutuhan dunia profesional dengan desain pendidikan oleh kampus.

Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

 

Sigit menjelaskan upaya serius UGM untuk menghadirkan lingkungan akademik berstandar internasional bagi mahasiswanya. Caranya dengan mengundang berbagai pengajar tamu dari kampus-kampus hukum mitra di luar negeri untuk mengajar. Selain itu juga ada program gelar ganda dengan kampus di luar negeri bagi mahasiswa program kelas internasional.

 

“Dosen kami pun dikirim mengajar di sana, resiprokal, saya misalnya mengajar di Sydney, ANU, Maastricht, jadi ada international exposure, kami mendidik ahli hukum berkompetensi global,” tambah Sigit.

 

Sementara itu An An menjelaskan soal kerjasama kampus hukum yang dipimpinnya dengan berbagai instansi untuk program magang wajib bagi mahasiswa. “Bekerjasama dengan berbagai instansi untuk penyaluran magang, kampus memfasilitasi, mahasiswa tinggal pilih. Ada kredit SKS,” kata An An.

 

Pemagangan ini juga termasuk magang di firma hukum besar. Menurut An An, Fakultas Hukum UNPAD secara aktif bekerja sama dengan para alumninya yang telah berkarier di berbagai firma hukum besar untuk penyaluran magang.

 

Adapun pelibatan alumni lebih intensif dalam metode pendidikan belum lama ini menjadi inovasi yang melengkapi keunggulan di Fakultas Hukum UI. Dengan program alumni lecture, para alumni ditawarkan untuk mengisi kuliah umum dengan waktu fleksibel secara rutin tiap bulannya. Ini adalah cara untuk menyiasati sulitnya membawa alumni dari kalangan profesional untuk mengajar di jadwal perkuliahan.

 

Lain lagi di Fakultas Hukum UNPAR. Selain memberikan ilmu pengetahuan hukum, ada mata kuliah wajib penalaran/logika bagi mahasiswanya. “Kalau kami memiliki mata kuliah penalaran, logika,” kata Tristam.

 

Meskipun sudah memiliki tingkat kepuasan publik yang diakui, salah satunya dalam hasil survei kampus hukum terfavorit kali ini, para dekan ini mengatakan masih ada banyak pengembangan yang akan mereka lakukan untuk menjadi lebih baik lagi.

 

Menurut Melda, kampus hukum masih harus terus mendorong peningkatan softskill para lulusannya dengan program terstruktur. Selama ini mahasiswa melakukan peningkatan softskill secara mandiri di luar desain kurikulum. Setidaknya hal ini menjadi prioritas penting di Fakultas Hukum UI yang kini dipimpinnya. “Softskill itu penting, misalnya soal kepekaan sosial, tidak cukup sarjana hukum hanya dengan pengetahuan hukum saja,” katanya.

Tags:

Berita Terkait