Valentino Simanjuntak:
Komentator ‘Jebret’ Bergelar SH, MH
Profil

Valentino Simanjuntak:
Komentator ‘Jebret’ Bergelar SH, MH

Pemain sepakbola harus melek hukum.

ALI
Bacaan 2 Menit

Berarti posisi pemain lemah selama ini?
Lemah karena ketidaktahuan mereka bahwa mereka punya hak untuk itu. Contoh lain, kita bicara tentang pemutusan kontrak sepihak. Setelah kita lihat kasus-kasusnya, nggak tahu nih, kalau sudah setengah musim harus ada kompensansi. Ada yang cuma dapat beberapa juta, ada yg dinegosiasikan, ada yg maksimal dua bulan gaji. Tak seragam.

Ada dua masalah dalam kontrak. Pertama, tak memenuhi standar kontrak minimum FIFA, dan kalau pun sudah ada pelaksanaan, tak berjalan. Yang disayangkan pemain juga. Mereka kadang-kadang lebih sering lihat nilai kontrak daripada baca yang lain.

Apakah pemain menggunakan jasa lawyer ketika menandatangani kontrak?
Mungkin hanya satu persen yang gunakan jasa lawyer. Ini kita mau sosialisasikan. Pemain kalau tandatangan kontrak cuma dia dan tuhan yang tahu, tapi kalau ada masalah biar semua masyarakat tahu.

Selama dua tahun ini sudah lumayan kesadaran pemain. Kasus yang masuk ada di atas 50-an. Kasus pemain yang dilaporkan. Sebelumnya, mereka nggak tahu dan nggak berani lapor.

Apa APPI juga ikut mendampingi pemain ketika menandatangani kontrak?
Kita maunya begitu. Sebelum tanda tangan, mereka minta legal advice kita dengan menjadi anggota APPI. Kita nggak bosan-bosan bilang. Tapi kenyatannya, sayangnya, setelah ada masalah, baru bilang.

Kita seperti jadi pemadam kebakaran.

Idealnya, mana yang lebih dulu? Pemain melek hukum atau lawyer yang harus semakin banyak masuk ke bidang hukum olahraga ini?
Gue pikir dari pemain dulu. Lawyer ini kan profesi sesuatu yg dijalankan untuk menghidupi dirinya. Apakah ada lawyer yang mau perhatian kalau nggak ada kasus? Beda dong dengan pemerhati hukum, kajiannya bisa kita pakai utk inside penelitian mereka untuk pemain bola dan jadi perhatian pengurus. Lawyer diperlukan bila ada satu masalah dulu, baru mereka bicara. Kita mau idealnya kita sudah cegah dulu.

Kan, lawyer bisa juga dampingi pemain ketika menandatangani kontrak?
Memang bisa mendampingi ketika tanda tangan kontrak. Tapi pemain harus sadar dulu ada hal-hal yang tak mereka kuasai. Mereka baca, dan gue nggak sanggup deh dengan yang begini-begini (isi kontrak), harus ada orang lain. Mereka harus sadari ini dulu, ini bukan masalah angka. Ini perlu pendamping. Kita nggak perlu dari APPI. Begitu pemain punya lawyer sendiri, bagus.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait