Strategi Jitu 32 Tahun, Reda Manthovani Raih Puncak Karier di Kejaksaan dan Kampus
Terbaru

Strategi Jitu 32 Tahun, Reda Manthovani Raih Puncak Karier di Kejaksaan dan Kampus

Perencanaan matang dan cekatan mengambil peluang menjadi kunci. Tidak ada yang kebetulan apalagi sekadar untung-untungan.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 7 Menit

Menata Pikiran

Reda sangat percaya pada kekuatan pikiran untuk menyelesaikan tantangan hidup. Baginya, semua masalah berasal dari pikiran yang kusut. “Kekuatan dan permasalahan manusia itu ada dalam diri sendiri. Itu semua ada dalam pikiran yang berpengaruh pada kesadaran dan tindakan. Jadi, caranya adalah mengelola pikiran,” ia menjelaskan.

Reda meyakini pikiran yang punya banyak keinginan kerap mendatangkan kekecewaan jika tidak tercapai, apalagi jika sudah menjadi keserakahan. Itu semua akan berkembang menjadi stres. “Kita harus bisa mengendalikan pikiran. Jangan banyak keinginan. Satu keinginan saja tapi targetnya jelas,” ujarnya.

Reda mengaku telah mencobanya sepanjang karier. Ia fokus pada satu keinginan besar untuk berkontribusi memajukan kejaksaan lebih baik. “Saya tidak pernah targetkan posisi tertentu, tapi kontribusi. Terlalu kecil kalau mengejar posisi. Nanti alam semesta yang mengatur,” imbuhnya.

Hukumonline.com

Apa pun jabatan yang diemban tidak menjadi masalah karena targetnya adalah apa yang berhasil dilakukan memajukan kejaksaan. “Dalam peran sekecil apa pun tidak masalah, mulai dari jadi jaksa yang bersidang dengan menjaga integritas tanpa menerima suap,” katanya.

Hal lain yang Reda ungkapkan soal menata pikiran adalah tidak perlu berharap penghargaan. “Tidak boleh begitu. Tujuan kita bukan minta dihargai. Tujuan saya memperbaiki kejaksaan, kalau tidak ada yang hargai tidak masalah. Saya lakukan yang terbaik sesuai target saya,” Reda menegaskan.

Berdasarkan cara berpikir ini, Reda mengaku terbiasa melupakan tantangan berat yang mampir dalam kariernya. “Buat apa memikirkan yang sudah lewat. Kita harus hidup di masa kini. Jangan sedih atau menyesali yang sudah berlalu, tapi jadikan bahan evaluasi. Jangan khawatir dengan masa depan, tapi rencanakan dengan baik,” ujarnya.

Puncak Karier Kedua

Selain berkarier jaksa, Reda adalah seorang dosen tetap dengan Nomor Induk Dosen Nasional yang berhasil pula mencapai puncak karier sebagai Guru Besar. Ia dikukuhkan sebagai Profesor Hukum Pidana pada 25 Januari 2024 oleh almamater kampus tempatnya belajar dan mengajar. Orasi pengukuhannya berjudul Relasi Literasi Digital dengan Pencegahan Tindak Pidana “Hoax” dan Tindak Pidana Ujaran Kebencian (Hate Speech) di Tahun Politik 2024.

Tags:

Berita Terkait