Perlu Kolaborasi Pengusaha dan Pemerintah dalam Mewujudkan Green Economy
Terbaru

Perlu Kolaborasi Pengusaha dan Pemerintah dalam Mewujudkan Green Economy

Perlu upaya kolaboratif dengan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan manajemen risiko yang bisa menciptakan ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit

“Kalau industri kan sudah ada yang urus. Untuk itu, individu perlu membantu dengan kesadarannya masing-masing dengan memulai dari hal kecil,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Chief Sustainable Officer Asia Pulp & Paper Sinar Mas (APP), Elim Sritaba. Ia mengatakan perlu kolaborasi antara pemangku kepentingan perusahaan dengan pemerintah.

Elim mendorong agar secara bersama para pemilik kepentingan mulai memikirkan pilihan renewable energy. Hal ini dikarenakan perlunya melihat pilihan transisi energi untuk memenuhi target emisi zero karbon yang dicanangkan pemerintah.

Hukumonline.com

Elim Sritaba, Chief Sustainable Officer Asia Pulp & Paper Sinar Mas (APP). Foto: RES

“Sudah saatnya perusahaan lainnya tidak hanya sebagai penonton. Tetapi juga harus bersama-sama melakukan transisi dan memitigasi risiko akibat kerja bisnis,” ujarnya. 

Elim mengalami sendiri di perusahaannya yang didorong untuk lebih awal berpindah ke energi alternatif ramah lingkungan yaitu biomassa. Namun, pergantian tersebut memiliki tantangan tersendiri. “Hal ini dikarenakan, di bisnis tidak mudah melakukan transformasi dan merubah mindset dalam mewujudkan green economy, apalagi dengan budget yang terbatas,” jelasnya.

Meksi begitu, Elim sependapat bahwa pengusaha perlu memilih renewable energy dengan strategi kreatif. Langkah ini perlu diinisiasi oleh kedua pihak baik pengusaha maupun pemerintah. Pengusaha dapat mewujudkannya dengan strategi out of the box sementara itu pemerintah dengan strategi komunikasi dua arah.

Sayangnya saat ini menurut Elim tidak banyak perusahaan yang memikirkan paradigma baru dalam dunia bisnis modern, yaitu Environmental, Social, dan Governance atau ESG. Ia khawatir jika para pengusaha tidak diingatkan untuk memulai kegiatan ramah lingkungan. Akibatnya adalah lama kelamaan akan ada kerusakan fatal pada sumber daya alam Indonesia. “Mari melangkah ke pembaruan agar bisa memberikan legacy kepada generasi berikutnya,” katanya.

Tags:

Berita Terkait