Pentingnya Prinsip GCG dalam Pengambilan Keputusan bagi Perusahaan
Utama

Pentingnya Prinsip GCG dalam Pengambilan Keputusan bagi Perusahaan

Selama ini manfaat menjalankan perusahaan dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) berdampak pada kepatuhan hukum, pencegahan risiko hukum, menciptakan nilai bagi pemegang saham, manajemen, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Willa Wahyuni
Bacaan 4 Menit
Lawyer Senior sekaligus Akademisi Arief T. Surowidjojo dalam Hukumonline Executive Training 2024 bertajuk 'Kepemimpinan Berbasis Tata Kelola Perusahaan yang Baik: Peran Komisaris, Direktur, dan Eksekutif Perusahaan', Rabu (26/6/2024) di Jakarta. Foto: RES
Lawyer Senior sekaligus Akademisi Arief T. Surowidjojo dalam Hukumonline Executive Training 2024 bertajuk 'Kepemimpinan Berbasis Tata Kelola Perusahaan yang Baik: Peran Komisaris, Direktur, dan Eksekutif Perusahaan', Rabu (26/6/2024) di Jakarta. Foto: RES

Di tengah persaingan ketat, keputusan bisnis yang tepat dapat membuat perusahaan selangkah lebih maju dari para pesaingnya. Tidak jarang kesuksesan bisnis berawal dari keputusan yang cerdas dan tepat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara memilih keputusan bisnis yang tepat, sehingga memperoleh hasil yang menguntungkan bagi perusahaan.

“Selama menerapkan dan memenuhi prinsip good corporate governance, maka diharapkan (keputusan yang diambil, red) hasilnya juga pasti akan baik,” ujar Lawyer Senior sekaligus Akademisi Arief T. Surowidjojo dalam Hukumonline Executive Training 2024 bertajuk “Kepemimpinan Berbasis Tata Kelola Perusahaan yang Baik: Peran Komisaris, Direktur, dan Eksekutif Perusahaan” Rabu (26/6/2024) di Jakarta.

Hukumonline.com

Arief T. Surowidjojo saat menyampaikan materi dalam Hukumonline Executive Training 2024.

Baca Juga:

Ada banyak variasi perusahaan dalam mengambil keputusan demi kepentingan perusahaan. Arief menilai hal yang dapat dimulai pertama kali adalah harus memiliki struktur perusahaan yang baik. “Struktur perusahaan berbasis tata kelola perusahaan yang baik itu di mulai dari rapat pemegang saham yang memutuskan strategi jangka panjang, anggaran tahunan, menyetujui laporan tahunan manajemen, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Dewan direksi dituntut mengelola perusahaan untuk kepentingan terbaik perusahaan dan bertindak dengan baik. Kemudian, dewan komisaris dapat mengawasi dan memberikan saran kepada dewan direksi untuk kepentingan terbaik perusahaan. Ada beberapa audit yang perlu juga dilakukan yaitu audit internal dan eksternal untuk menunjang pengawasan tersebut. Sistem whistleblowing juga bisa dilakukan namun harus sesuai dengan ketentuan hukum dan etika.

“Sebagai pemangku kepentingan, sistem pengungkapan pelanggaran harus sesuai dengan fungsi pengawasan, harus sesuai hukum dan etika,” ujarnya.

Arief melanjutkan direksi dan dewan komisaris harus melakukan tugasnya sejalan dengan independensi, kepatuhan tata kelola perusahaan yang baik, organisasi, komitmen penuh, hingga menjalankan perusahaan tanpa memiliki konflik kepentingan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait