Korporasi adalah subjek hukum (recht persoon) yang memiliki hak dan kewajiban hukum serta terikat oleh peraturan-peraturan yang berlaku, sehingga dapat terkena tanggung jawab dalam ranah pidana. Seiring dengan perkembangannya, tindak pidana korporasi dapat melibatkan mereka yang bertugas di instansi pemerintahan maupun pengusaha atau orang-orang yang bergerak di bisnis swasta.
Salah satu penyebab perusahaan dapat terjerat pidana adalah tidak adanya tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance pada perusahaan tersebut. Menurut Partner dari Makarim & Taira S Law Firm, Maria Sagrado mengatakan “Penting bagi perusahaan menerapkan konsep tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG), sehingga setiap kegiatan bisnisnya tidak bertentangan dengan peraturan yang menimbulkan pelanggaran hukum.” ungkap Maria dalam Webinar Hukumonline dengan topik “Strategi Mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) di Perusahaan” pada Kamis (15/10). (Baca juga: Mengenal Penerapan GCG bagi Perusahaan di Indonesia)
Untuk melaksanakan Good Corporate Governance, Anda dapat menerapkan konsep TARIF yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), kesetaraan dan kewajaran (fairness). Keterbukaan yaitu perusahaan seharusnya dapat menyediakan informasi secara akurat, memadai, dan tepat waktu. Sementara akuntabilitas berarti perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras sesuai dengan nilai-nilai dan strategi perusahaan. Tanggung jawab sosial dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan juga harus dilakukan sebagai bentuk responsibility perusahaan.
Tak hanya itu, sebagai bentuk kemandirian – perusahaan juga harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Sedangkan, kesetaraan dan kewajaran memiliki arti bahwa perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada para stakeholders sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
Sebagai seorang legal counsel atau compliance, Anda harus memastikan seluruh aspek hukum perusahaan sudah berjalan sesuai koridor regulasi yang berlaku dan etika bisnis. Namun pada praktiknya, selalu ada tantangan seperti budaya kerja yang menganggap biasa tindakan penyelewengan (fraud) maupun transaksi dengan orang dalam (insider transactions) hingga kasus korupsi, kolusi dan nepotisme.
Untuk membantu Anda menemukan strategi terbaik dalam mengelola GCG di perusahaan adalah dengan memahami prinsip dasar dan mempelajari secara menyeluruh terkait kasus dan implementasi GCG di perusahaan.
Online Course Hukumonline sebagai platform pembelajaran hukum secara daring, dapat menjadi solusi bagi Anda yang ingin mempelajari GCG namun memiliki waktu yang terbatas, karena waktu belajar dapat diatur sendiri sesuai jadwal Anda. Untuk mempelajari GCG secara menyeluruh ikuti segera “Corporate Compliance Master Class” yang terdiri dari dua kelas yaitu :
- Memahami Aspek Hukum Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG), Oleh Ria Pardede Sidabutar, S.H., MBA, (Senior Consultant di Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD));
- Pertanggungjawaban Pidana Korporasi, Oleh Dr. Yunus Husein, S.H., LL.M. (Pengajar STH Indonesia Jentera);
Ikuti kelasnya secara penuh hanya di Online Course Hukumonline. Selain video pembelajaran, Anda juga akan mendapatkan kuis atau latihan soal untuk memperdalam kemampuan Anda terkait materi dan e-certificate di akhir sesi untuk meningkatkan profesionalitas Anda. Kunjungi segera learning.hukumonline.com dan gunakan kode voucher CCMASTER untuk mendapatkan diskon 20% saat melakukan pembelian kelas.