Diantaranya PT Jakarta Baru Cosmopolitan (JBC); PT Paramount Enterprise Internasional (PT PEI) dengan Ervan Adi Nugroho selaku Direktur; PT Metropolitan Tirta Perdana (MTP) dengan Hery Soegiarto selaku Direktur; dan PT Across Asia Limited (AAL) yang menghadapi permasalahan hukum di pengadilan, salah satunya di PN Jakarta Pusat hingga tingkat kasasi di MA.
Saat itu Eddy Sindoro belum menjadi tersangka. Status tersangkanya diketahui dalam berkas tuntutan Edy Nasution yang menyebut sejumlah barang bukti dalam perkara Edy Nasution digunakan untuk perkara Eddy Sindoro. Keterkaitan Eddy Sindoro karena ia diduga bersama-sama dengan Wresti Kristian Hesti, Doddy Aryanto Supeno, Ervan Adi Nugroho dan Hery Sugiarto menyuap Edy Nasution.
Doddy dan Hesti merupakan anak buah dari Eddy. Pemberian suap kepada Edy disebut untuk melancarkan pengurusan perkara Lippo Group di PN Jakarta Pusat. Pertama, untuk menunda proses pelaksanaan aanmaning (teguran) terhadap PT MTP melawan Kwang Yang Motor Co Ltd (PT Kymco) dengan imbalan Rp100 juta.
Kedua, untuk pengajuan Peninjauan Kembali (PK) perkara niaga Across Asia Limited (AAL) melawan PT First Media Tbk meski sudah melewati masa pengajuan PK. Dan, Ketiga, untuk mengubah jawaban PN Jakarta Pusat dalam permohonan eksekusi tanah PT JBC terkait permohonan eksekusi putusan Raad van Justitie tanggal 12 Juli 1940 No. 232/1937.
Eddy juga pernah menduduki jabatan penting di sejumlah anak usaha Lippo Group, seperti Presiden Komisaris PT Lippo Cikarang Tbk, PT Pacific Utama Tbk, PT Lippo Land Development Tbk, Chairman dan Presiden Direktur PT Bank Lippo Tbk, PT Siloam Healthcare Tbk, dan Komisaris PT Multipolar Tbk, serta PT Matahari Putra Prima Tbk.
Beberapa saksi yang pernah dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan terkait dengan perkara Eddy Sindoro ini yakni Doddy Aryanto Supeno, Edy Nasution, dan mantan-mantan petinggi di anak usaha Lippo Group, antara lain Suhendra Atmadja, Heri, dan Rudy Nanggulangi.
Suhendra tercatat pernah menjadi Wakil Presiden Komisaris di Lippo Cikarang dan Presiden Komisaris di Lippo Securities. Sementara, Rudy, pada 2015, menjabat Presiden Komisaris PT Multi Prima Sejahtera Tbk yang dahulu bernama PT Lippo Enterprise Tbk. Rudy menjabat pula sebagai Presiden Direktur PT Metropolitan Tirta Perdana.