"Saya ini bukan apa-apa. Aktivitas saya pun spontan dan banyak tak terencana. Ini tak pantas untuk saya, tapi untuk Wawan, anak saya," kata Sumarsih seusai acara penganugerahan (Tempo Interaktif, 10 Desember 2004).
Tidak hanya berupa award, kalangan aktivis HAM juga memberikan apresiasi kepada Sumarsih. Wakil Koordinator Kontras Indria Fernida, misalnya. Dia menilai Sumarsih sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan keadilan bagi keluarga korban pelanggaran HAM. Menurut Indria, Sumarsih dapat mengubah rasa sakit hati menjadi sebuah semangat perjuangan untuk mendapatkan keadilan bagi anak lelakinya.
“Saya rasa dia gigih, karena dia mentransformasi dirinya dari seorang korban yang awalnya dia jatuh, sakit hati, kecewa dan sedih,” pujinya. Di mata Indria, Sumarsih juga seorang pejuang HAM yang konsisten, dan rela berjuang untuk kepentingan orang lain.
“Dan saya rasa bahwa dia memang tidak hanya pada kasusnya, tetapi dia berjuang terhadap pelanggaran HAM ini pada apa yang tidak terselesaikan pada kasusnya itu punya dampak dengan terjadinya kekerasan yang terjadi saat ini,” pungkasnya.