Bila Pengacara Dipusingkan 3 in 1
Utama

Bila Pengacara Dipusingkan 3 in 1

Secangkir kopi 3 in 1 di pagi dan sore hari mungkin akan memberikan gairah bagi mereka yang berprofesi sebagai pengacara. Tapi, pemberlakuan kawasan 3 in 1 di pagi dan sore hari, justru membuat gerah pengacara.

Amr
Bacaan 2 Menit
erbagai cara pun dicoba agar Chandra tidak sampai terkena denda Rp 1 juta karena melanggar 3 in 1. Kiatnya, menjadikan asisten atau stafnya sebagai 'joki' agar penumpang mobilnya mencapai tiga orang ke manapun ia pergi.

Menurutnya, kebijakan 3 in 1 bukanlah solusi yang tepat untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Pasalnya, ia menilai bahwa penerapan 3 in 1 telah mengakibatkan kemacetan di daerah-daerah lain yang bebas 3 in 1. " Ibarat balon dipencet, di sisi satu dipencet maka di sisi lain kan muncul. Artinya, di sekitar lainnya kan macet. Cuma daerah Thamrin aja yang tidak macet," cetus pemilik firma Chandra Yusuf & Partners ini.

Hal yang sama juga diungkapkan Feisal Syahmenan, pengacara di kantor hukum Indra Gamal & Partners. Menurutnya, kemacetan yang diakibatkan 3 in 1 telah merambah ke pelosok Jakarta seperti Bintaro, tempat ia tinggal. Ia mengatakan bahwa akibat perpanjangan pemberlakuan 3 in 1 mulai jam 16.00 hingga 19.00, kawasan Bintaro bisa macet sampai pukul 21.00-22.00. Padahal, sebelumnya kemacetan yang 'menyeramkan' ini tidak pernah terjadi pada waktu-waktu itu.

Meski mengaku rutinitasnya tidak terpengaruh oleh 3 in 1, Feisal tetap mengeluhkan kebijakan tersebut. Pasalnya, sejak 3 in 1 ditambah dengan Busway, banyak pengacara yang bekerja di kantornya datang terlambat. Oleh karena itu, ia menilai kebijakan itu, khususnya Busway, tidak dilandasi dengan studi kalayakan yang memadai.

Perlu teladan
Feisal mencontohkan masalah letak halte atau shelter Busway yang dinilainya belum merata. Kantornya yang terletak di jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan termasuk salah satu yang sulit menjangkau halte busway. Menurut Feisal, kantornya berada diantara dua halte busway yaitu halte Mesjid Agung Al Azhar dan halte Pintu Sembilan Senayan. Namun, ironisnya, kedua halte itu letaknya ratusan meter dari kantornya. "Bagaimana mau naik Busway kalau haltenya jauh seperti itu," ucap Feisal.
Tags: