Ketua IKAHI Minta Media Massa Berimbang Beritakan Profesi Hakim
Terbaru

Ketua IKAHI Minta Media Massa Berimbang Beritakan Profesi Hakim

Profesi hakim tetap butuh dukungan moral untuk memperjuangkan integritas alih-alih dipukuli dari segala arah.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit
Ketua IKAHI Hakim Agung Yasardin. Foto: Istimewa
Ketua IKAHI Hakim Agung Yasardin. Foto: Istimewa

Ketua Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI), Hakim Agung Yasardin meminta media massa tetap adil memberitakan kenyataan tentang profesi hakim dalam dunia penegakan hukum. Ia mengaku tidak keberatan jika perilaku buruk hakim diberitakan untuk menjadi kritik dan sanksi sosial. Namun, ia meminta perilaku baik hakim juga diberitakan untuk meningkatkan moral hakim-hakim yang telah sekuat tenaga menjaga integritas.

“Kami mengalami penurunan kepercayaan publik karena beberapa hakim terjerat masalah hukum. Namun, masih banyak yang integritasnya tinggi yang harus disemangati, kami harap media membantu,” kata Yasardin kepada Hukumonline di ruang kerjanya, Selasa (3/10/2023) lalu. Dalam kesempatan itu, IKAHI menerima kunjungan rombongan Hukumonline yang terdiri dari Chief Media & Engagement Officer (CMO) Hukumonline Amrie Hakim, Editor in Chief Fathan Qorib, dan AVP Premium Content Christina Desy.

Baca Juga:

Yasardin tidak mengelak bahwa masih ada hakim-hakim yang gagal menjaga marwah dan integritas profesinya. Ia hanya berharap agar profesi hakim tetap didukung untuk memperjuangkan integritas alih-alih “dipukuli” dari segala arah. “Kami tidak masalah kalau yang tidak baik diberitakan, silakan, tapi yang baik juga tolong diberitakan. Jangan besar-besarkan yang tidak baik saja lalu kalau no news is good news,” ujarnya melanjutkan.

Ia merasa banyak hakim yang berjuang menjaga integritas mengalami tekanan mental karena pemberitaan yang menyudutkan profesi hakim. Hakim Agung ini berharap media massa juga membantu membesarkan hati para hakim dengan tidak memukul rata seolah semua hakim korup. “Ada hakim-hakim muda yang semangatnya sedang tinggi malah dijatuhkan. Kondisi mereka berbeda-beda. Ada yang langsung down, ada yang tetap tegar, ada yang biasa saja. Kami mohon media massa ikut membantu IKAHI,” harapnya.

Dirinya tidak bermaksud mencegah media massa mengawasi hakim. “Tidak juga yang baik saja diceritakan, tapi yang tidak baik jangan diceritakan, bukan begitu. Harapan kami agar berimbang,” ujarnya menambahkan.

CMO Hukumonline Amrie Hakim menjelaskan komitmen Hukumnonline menjadi media massa yang berimbang dalam mengawal penegakan hukum dan kemajuan hukum Indonesia. “Kami memilih jalan menginspirasi publik dari lebih banyak cerita baik dunia profesi hukum. Peran menceritakan cerita buruk sudah banyak dilakukan media massa lain. Hukumonline akan berimbang,” kata Amrie menyampaikan komitmen.

Tags:

Berita Terkait