Urgensi Panduan Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Dunia Kerja
Terbaru

Urgensi Panduan Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Dunia Kerja

Dalam bentuk surat edaran yang penyusunanya melibatkan stakholders. Semacam soft regulations dan acuan normatif bagi para pelaku usaha terutama yang mengembangkan, mendesain, dan mengembangkan AI.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Terpisah, Chief Marketing Officer KG Media, Dian Gemiano menyampaikan perkembangan teknologi yang sangat masif telah menjadi keniscayaan, dan kehadiran Artificial Intelligence (AI) memberikan dampak pertumbuhan yang positif maupun negatif dalam ekosistem media di Indonesia. Menurutnya, kehadiran AI dalam konteks redaksional memang berisiko, apalagi terkait etik dan isu hak cipta yang masih menjadi perdebatan.

“Untuk media terutama dalam konteks redaksional memang risiko soal etik dan isu copyright masih diperdebatkan. Jadi, kalau menurut saya di tahap ini, teman-teman media harus mengeksplorasi tetapi juga tetap harus memitigasi risikonya,” ujarnya dalam diskusi terbuka Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Jumat (24/11).

Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengatakan lembaga pers yang dipimpinnya membawahi konstituen media terus melakukan proses pendekatan dengan pemerintah supaya publisher rights segera dapat mengakomodasi kebutuhan media. Dia menyarankan agar para media terus bergerak menggunakan daya upaya untuk terus survive di situasi yang tidak ada publisher rights ini.

“Dewan pers yang membawahi konstituen terus melakukan proses engagement dengan pemerintah supaya ini disegerakan sehingga mengakomodasi kebutuhan kawan-kawan media,” katanya.

Ninik turut berkomentar soal maraknya konten-konten hasil AI yang terkadang dimanfaatkan oleh jurnalis. Hal tersebut menurutnya berbeda dengan sebagaimana kerja pers yang harus bertugas menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.

“Kemudahan digital membuat adanya kecenderungan ingin instan karena dunia digital yang karakteristiknya cepat. Sementara karya jurnalistik butuh konteks, fakta, informan ahli, dan konfirmasi yang pada era digital yang cepat ini tidak dilakukan sehingga AI tidak memberi kontribusi,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait