Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (Indikator) merilis survei mengenai tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum di Indonesia. Laporan tersebut menunjukan kondisi penegakan hukum meski mendapatkan persepsi positif, namun masih dibayangi penilaian buruk dari masyarakat.
Direktur Eksekutif Indikator, Prof Burhanuddin Muhtadi dalam paparan survei yang dilakukan lembaganya menunjukan kinerja lembaga-lembaga penegak hukum sering menjadi sorotan publik karena memiliki peran krusial dalam memastikan tegaknya hukum. Adanya sejumlah kasus pelanggaran hukum yang melibatkan aparat penegak hukum mendapat perhatian publik dan mempengaruhi kepercayaan publik.
Dia mengatakan, turunnya kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum pada gilirannya akan merugikan jalannya pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat. Salah satu kasus besar yang melibatkan penegak hukum saat ini adalah kasus dugaan pemerasan yang dilakukan mantan Ketua KPK, Firli Bahuri.
Kasus ini berhubungan dengan kasus korupsi yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Keduanya masih aktif menjabat saat pelanggaran terjadi. Firli telah dinyatakan melakukan pelanggaran kode etik dan kode perilaku oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca juga:
- Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Hukum, Kejaksaan Raih Persentase Tertinggi
- Sekjen Mahupiki: Dobrakan Jaksa Agung Burhanuddin Berhasil Raih Kepercayaan Publik
Saat ini, Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Kasus keterlibatan aparat penegak hukum yang juga pernah mendapat perhatian luas dari publik adalah kasus pembunuhan oleh mantan Kadiv Propam Polri Ferdi Sambo pada 2022. Akibat kasus tersebut, kepercayaan publik pada Polri menurun tajam.
”Secara umum survei tersebut menunjukan kondisi penegakan hukum juga cenderung mengalami peningkatan, namun demikian fluktuasinya relatif landai di sepanjang temuan survei,” ujar Prof Burhanudin, Selasa (23/1/2024).