Polemik Audisi Bulutangkis Anak dan Logo Perusahaan Rokok
Berita

Polemik Audisi Bulutangkis Anak dan Logo Perusahaan Rokok

​​​​​​​Audisi untuk mencari bibit unggul di bidang bulutangkis adalah hal yang positif, namun melibatkan industri rokok dan anak sebagai objeknya adalah tindakan yang tidak pantas dan melanggar regulasi.

RED/ANT
Bacaan 2 Menit

 

Jika pada 1995 ada sebanyak 9,6 persen penduduk Indonesia memulai rokok ada usia 5-14 tahun, pada 2001 jumlah itu naik menjadi 9,9 persen dan terus mengalami pelonjakan hingga 19,2 persen pada 2010.

 

Sebelumnya, pada peringatan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 di Banjarmasin, Kalimantan, Selatan, Menpora Imam Nahrawi berharap audisi bulu tangkis bagus untuk masa depan anak-anak Indonesia. "Hari ini berita yang berkembang audisi PB Djarum akan berhenti. Jangan pernah memimpikan audisi ini berhenti. Lakukan terus. Ini demi anak-anak kita," katanya.

 

Menurut dia, apa yang dilakukan oleh PB Djarum merupakan salah satu langkah untuk melahirkan atlet-atlet potensial untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Dan hasilnya sudah dibuktikan dalam beberapa kejuaraan internasional. "Kami melihat tidak niat untuk mengeksploitasi anak. Jadi para calon juara dunia jangan putus asa," kata Imam Nahrawi menegaskan. (ANT)

Tags:

Berita Terkait