Persoalan Besar dalam Kasus Bulog II
Kolom

Persoalan Besar dalam Kasus Bulog II

Kasus Akbar Tandjung berkenaan dengan dana Bulog (Buloggate II) sebesar Rp40 miliar adalah persoalan besar yang patut dijadikan masalah nasional oleh sebanyak mungkin kalangan dan golongan, mengingat seriusnya persoalan ini bagi berbagai aspek kehidupan bangsa.

Bacaan 2 Menit

Gejala semacam ini adalah baik sekali. Sebab, kasus Akbar Tandjung/Bulog bukanlah hanya urusan pribadi seorang diri yang bernama Akbar Tandjung saja. Melainkan, satu kasus yang mempunyai kaitan penting dengan urusan-urusan besar bangsa dan negara, antara lain  : kehidupan politik yang sehat, etik dan moralitas dalam penyelenggaraan negara, ketulusan dan kejujuran dalam mengabdi kepada kepentingan rakyat.

Adalah suatu hal yang amat besar artinya bagi pendidikan politik dan moral bangsa, bila pemeriksaan kasus Akbar Tandjung/Bulog ini nantinya bisa dijadikan - bersama-sama -  sebagai masalah nasional. Apapun akhir kasus ini atau apapun jadinya persoalan ini, ia akan tetap merupakan peristiwa yang bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi banyak golongan.

Kasus Akbar Tandjung/Bulog adalah ekspresi terpusat dari buruknya penyelenggaraan negara yang sudah puluhan tahun berlangsung di negeri kita. Sebenarnya, kasus ini hanya merupakan secuil kecil saja dari satu gunung besar kebobrokan yang sudah begitu lama menghimpit bangsa dan negara kita.

Ia merupakan salah satu contoh di antara begitu banyak praktek-praktek busuk yang telah dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru (Golkar). Karenanya, membongkar kasus Akbar Tandjung pada hakekatnya, salah satu usaha penting dalam perjuangan bersama membongkar jati-diri Orde Baru atau menelanjangi watak sebenarnya Golkar. Dari segi ini pulalah kita perlu melihat kasus Bulog kali ini.

Seperti sudah sama-sama kita baca selama ini, kasus Akbar Tandjung/Bulog telah menyajikan kepada umum (baik di Indonesia maupun di luarnegeri) hal-hal yang aneh, yang lucu, yang tidak masuk akal. Banyak keterangan dari berbagai orang (yang tersangkut) menunjukkan gejala bahwa menipu publik sudah bukan satu hal yang memalukan lagi.

Umpamanya, "dongeng" tentang bahwa mereka sudah lupa siapa yang menerima cek, siapa yang mencairkan cek dari bank, siapa yang hadir dalam penyerahan cek, lupa nama yayasan, lupa nama-nama daerah yang menerima "bantuan sosial". Juga dongeng tentang tidak adanya kuitansi tanda-terima uang yang begitu besar jumlahnya. Atau bahwa jari tangannya tidak pernah menyentuh cek. Atau juga cerita mengapa dana yang Rp 40 miliar itu disalurkan lewat Yayasan Islam  Raudlatul Jannah, serta "cerita-cerita" lainnya.

Jangan tutupi kasus besar ini 

Kasus Akbar Tandjung/Bulog adalah masalah besar bagi kehidupan politik dan moral bangsa kita. Karenanya, semua pihak perlu memiliki kerelaan yang tulus, sehingga kasus ini bisa ditangani atau diperlakukan dengan serius, baik secara hukum, politik maupun moral. Karena, baik atau tidaknya penanganan kasus ini akan mempunyai dampak yang tidak kecil bagi kehidupan politik di negeri kita. Ini bisa juga menyeret dampak-dampak buruk lainnya di berbagai bidang (hukum dan peradilan, kewibawaan pemerintah, kepercayaan rakyat terhadap lembaga perwakilan dan partai-partai politik dll).

Tags: