Perlunya Auditor Lingkungan Hidup di Perbankan
Berita

Perlunya Auditor Lingkungan Hidup di Perbankan

Bagi BI hal itu penting untuk menentukan proper atau tidaknya debitur yang mengajukan kredit.

FAT
Bacaan 2 Menit

Jika aktifitas perbankan tak patuh terhadap kelestarian lingkungan, lanjut Ronald, maka berpotensi meningkatkan risiko kredit, risiko hukum dan risiko reputasi. Atas dasar itu pula perbankan perlu memahami dan menguasai lebih baik mengenai manajemen risiko lingkungan hidup ini.

Alasan kedua, kata Ronald, terkait permasalahan di sektor ketahanan pangan dan energi. Selain dua sektor ini memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian terutama nilai impor yang cukup besar, fluktuasi harga komoditasnya juga berpengaruh pada inflasi dan tekanan pada nilai tukar serta defisit APBN.

"Untuk itu dukungan perbankan untuk membiayai kedua sektor tersebut menjadi sangat penting," katanya.

Menurut Ronald, dengan mendukung pembiayaan energi dan pertanian yang ramah lingkungan (green financing) diharapkan tidak hanya menghasilkan swasembada energi dan pangan saja. Namun, perbankan turut berkontribusi pada penurunan gas rumah kaca yang telah menjadi komitmen Indonesia kepada dunia internasional.

"Tentunya ruang lingkup green finance bisa diperluas ke sektor strategis lainnya seperti jasa/transportasi, industri, perumahan dan produk ekonomi kreatif yang mengedepankan prinsip green," tutup Ronald.

Tags: