Pemerintah Masih Menunggu Jawaban Cemex
Berita

Pemerintah Masih Menunggu Jawaban Cemex

Pemerintah akhirnya memutuskan membeli saham Cemex di PT Semen Gresik sebesar 24,9 persen. Melalui divestasi ini, Cemex akan memperoleh dana segar sebesar Rp 3,14 triliun.

Lut
Bacaan 2 Menit

 

Masalah kian ruwet saat Cemex melaporkan sengketa ini ke arbritase internasional, International Center for Settlement of Investment Dispute (ICSID). Pada era Menteri Sugiharto, Kementerian BUMN sudah membentuk tim negosiasi, namun sengketa Cemex tetap terperangkap di lorong tak jelas ujungnya sampai muncul niat Cemex untuk mengalah sampai ada keputusan pembelian saham itu oleh pemerintah Indonesia.

 

Harganya Dua Kali Lipat

Bagi pihak Cemex, penjualan saham miliknya di PT SMGR jelas sangat menguntungkan. Lihat saja, kinerja produsen semen terbesar di Indonesia itu yang diumumkan baru-baru ini.

 

Laba bersih Semen Gresik tahun 2005 naik 100,9 persen dari Rp508,9 miliar menjadi Rp1,023 triliun. Kenaikan ini, antara lain ditunjang oleh penurunan beban suku bunga yang signifikan, dari Rp238,3 miliar menjadi Rp137 miliar pada tahun 2005. Semen Gresik dan anak perusahaannya telah melunasi beberapa utang bank tahun lalu. Dengan demikian, tahun ini diperkirakan penghematan dari sisi biaya bunga tak terlalu banyak lagi.

 

Kinerja PT SMGR yang bagus ini membuat sahamnya kinclong juga. Lihat saja harga sahamnya yang kini mencapai Rp25 ribu per lembar saham. Dulu, September 1998, Cemex membelinya dengan harga AS$ 1,38 per lembar. Kini harganya AS$2,70 (dengan kurs Rp9.200 per dollar), atau dua kali lipat.

 

Dengan harga Rp25.000 per lembar saham, Cemex diperkirakan akan meraih Rp3,78 triliun dari divestasi ini. Ini adalah deretan angka-angka hebat ketika bursa saham sedang bergairah (bullish) seperti sekarang. Divestasi ini jelas memberi

keuntungan besar bagi Cemex.

 

Sementara itu, Kepala Humas PT Semen Gresik, Tbk Narti menyerahkan sepenuhnya masalah divestasi ini kepada pemerintah. Divestasi itu urusan pemerintah. Kami, baik manajemen dan karyawan tinggal melaksanakan apa yang telah menjadi keputusan pemerintah, ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (22/5).
Tags: