Jejak Langkah Lasmaroha Simbolon Menapaki Profesi In-House Counsel
Utama

Jejak Langkah Lasmaroha Simbolon Menapaki Profesi In-House Counsel

Pengalaman kerja di kantor hukum cocok untuk kemudian beralih profesi sebagai in-house counsel. Pekerjaan in-house counsel cenderung lebih fokus sebagai navigasi bisnis perusahaan.

Ady Thea DA
Bacaan 7 Menit

Proses itu cukup menyulitkan karena harus bolak-balik mengirim dokumen dan memberi catatan. Tapi sekarang bisa dikerjakan lebih cepat, efektif, dan efisien dengan menggunakan teknologi berbasis daring dan real time. Ada juga aplikasi penelusuran dokumen yang fungsinya melihat sejauh mana progresnya. Apakah sudah ditandatangani divisi terkait, kapan target waktu penyelesaian dan lainnya yang dapat dipantau secara bersama.

Perbanyak pengalaman

Lasma melanjutkan, tak ada keterampilan atau skill khusus yang dibutuhkan untuk menjadi In-House Counsel. Memiliki pengetahuan hukum yang cakap mutlak diperlukan sebagai dasar. Tapi yang lebih penting punya pengalaman menangani berbagai persoalan hukum, dan memiliki rasa ingin tahu atau penasaran yang besar.

Hukumonline.com

Selain memperbanyak pengalaman dan kemampuan bagi Lasmaroha menjadi modal dalam menampai karir profesi legal counsel. Foto: RES

Misalnya, melihat bagaimana proses bisnis perusahaan berjalan, kenapa menuju arah tertentu, apa antisipasi yang perlu dilakukan jika terjadi hal yang tidak diharapkan, bagaimana solusinya dan lainnya. In-house counsel harus banyak bertanya kepada perusahaan apa yang dibutuhkan sehingga bisa membantu mengarahkan untuk sampai ke tujuan.

Itulah peran In-House Counsel, seperti alat navigasi bagi perusahaan. Membeberkan beragam risiko dan peluang dari setiap kebijakan yang diambil perusahaan sekaligus bagaimana mengantisipasinya. Apalagi bisnis sangat dinamis, berubah cepat dan in-house counsel dituntut untuk mampu melihat jauh ke depan.

“Hari ini misalnya rencana A, tapi berubah jadi B, In-House Counsel harus mengganti analisa hukumnya,” bebernya.

Bagi sarjana hukum yang mau menapaki profesi in-house counsel, Lasma berpesan agar tidak sekedar ikut-ikutan. Berdialog dengan diri sendiri untuk memastikan tujuan yang hendak dicapai. Tentukan sedari awal profesi lain bila  tidak ingin terjun terlalu dalam di bidang hukum. Sebaliknya bila sudah berniat untuk menapaki profesi hukum, nikmatilah setiap proses pekerjaan yang ditekuni.

Sarjana hukum yang baru lulus upayakan mencari tempat kerja yang nyaman untuk belajar dan menggali pengalaman. Syukurnya Lasma mendapat kantor yang tepat ketika baru lulus kuliah. Dia berpesan agar setiap sarjana hukum yang menapaki karir agar tidak mudah patah arang dalam menghadapi berbagai tantangan.

Apalagi berprofesi sebagai advokat di kantor hukum tidak mudah, seolah tidak ada waktu luang untuk kehidupan pribadi karena beban kerjanya terbilang tinggi. Berbagai pengalaman itu akan mengasah keterampilan dan kemampuan pribadi.

“Saya mendapat tempat yang nyaman (bekerja dan belajar di SSEK,-red). Selama belasan tahun di sana setiap hari belajar dan digembleng, dipaksa untuk bisa, walau susah tapi ketika keluar dari sana rasanya puas,” tutupnya.

Sekedar informasi, pada tahun ini In-House Counsel Awards memasuki tahun keempatnya sebagai ajang pemeringkatan yang melibatkan In-House counsel di seluruh Indonesia. Gelaran In-House Counsel Summit & Awards 2024 ini dijadwalkan bakal digelar di Nusa Dua, Bali pada 17-18 Oktober 2024 mendatang.  

Tags:

Berita Terkait