Jalan Terjal Firli Bahuri Jadi Pucuk Pimpinan KPK
Berita

Jalan Terjal Firli Bahuri Jadi Pucuk Pimpinan KPK

Meski diprotes secara masif, Firli malah dipilih Komisi III DPR menjadi Ketua KPK.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

 

"Saya bilang sama staf saya, 'Ayu coba cek, Pak Bahrul Akbar ini dimintai keterangan oleh siapa. 'Tak sampai 5 menit, datang penyidiknya. Langsung saya bilang, 'Ini sudah datang panggilannya,' Pak Wakil Ketua BPK Pak Bahrul Akbar langsung dimintai keterangan. setelah itu tidak bertemu lagi. Sampai hari ini pun tidak bertemu lagi," terangnya.

 

Komisi III DPR RI pun menerima penjelasan Firli dan memilihnya bukan hanya menjadi pimpinan/komisioner, tetapi sekaligus ditunjuk sebagai ketua KPK, melalui sistem voting lima capim secara paket. Firli memperoleh 56 suara, unggul dari Alexander Marwata dengan 53 suara. Di posisi berikutnya ada Nurul Ghufron 51 suara, Nawawi Pomolango 50 suara dan Lili Pintauli dengan 44 suara. Kelimanya akan menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023 dengan Firli sebagai ketua KPK. 

 

Banyaknya protes yang dilakukan sejumlah pihak termasuk KPK sendiri tidak membuat Firli menaruh dendam kepada mereka termasuk para pegawai KPK yang kelak jadi bawahannya nanti. "Saya katakan pada kawan-kawan tadi bahwa itu adalah perhatian dan kecintaan orang kepada saya, jadi enggak ada friksi," kata Firli kepada wartawan seusai terpilih. 

 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Erma Suryani Ranik mengaku yakin kelima nama terpilih akan bekerja serius untuk memperkuat KPK. Pihaknya merasa 5 pimpinan KPK terpilih merupakan komposisi yang ideal karena sudah mewakili beberapa unsur yakni aparat penegak hukum dan akademisi.   

 

"Kita 5 orang yang kita pilih ini akan bekerja dengan serius memperkuat KPK dan mendorong pemberantasan korupsi ke depan. Ini titik poinnya kita bekerja untuk Indonesia. Kita yakin 5 orang ini punya komitmen yang sama," katanya. 

Tags:

Berita Terkait