Hidup Bersama Karier 60 Tahun, Hartini Mochtar Kasran Tak Kenal Kata Pensiun
Utama

Hidup Bersama Karier 60 Tahun, Hartini Mochtar Kasran Tak Kenal Kata Pensiun

Terius berkarier di ruang sidang mulai dari pengadilan hingga arbitrase. Hartini masih aktif bersidang bahkan sebagai Ketua Majelis dalam arbitrase.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 7 Menit

Berulang kali Hartini tertawa bersama dengan Hukumonline tanpa ada kesan menjaga wibawa. Jawabannya pun selalu terdengar ringan apa adanya. Soal jabatannya sebagai Ketua BANI Surabaya, ia mengaku tidak pernah sengaja mempertahankannya. “Berkali-kali dalam rapat bersama anggota saya katakan siap diganti. Ternyata anggota masih percaya,” ujarnya. Hartini masih aktif bersidang bahkan sebagai Ketua Majelis dalam arbitrase. Statusnya bukan sekadar simbolis memimpin BANI Surabaya.

“Saya selalu punya inisiatif dan dinamis. Apa yang saya pegang selalu ada perubahan, saya senang dengan perubahan,” katanya. Ia mengaku arsitektur gedung BANI Surabaya hanya satu-satunya dari semua kantor BANI di Indonesia. “Inisiatif saya, pemikiran yang mantan hakim, harus ada pilarnya dan harus empat pilar,” ujar Hartini mengenang.

Jiwa Pembaru

Tak ada masalah yang terlalu berarti dalam karier hukum Hartini selain berhadapan dengan mata kuliah Filsafat Hukum. Ia diajar dan diuji langsung oleh penggagas filsafat Pancasila, Prof. Notonagoro. “Filsafat hukum itu yang paling berat, masalah selebihnya tidak seberapa,” katanya.

Tak ada tips karier khusus yang Hartini pikir bisa ia bagikan dari perjalanan karier selama 60 tahun hingga kini berusia 94 tahun. “Begini, selalu ada upaya saya pada pembaruan. Tidak pernah puas dengan yang ada,” katanya. Ia mengaku hanya jiwa pembaruan yang konsisten dilakukan hingga membawanya terus berkarier hukum di titik ini.

Tips lain, Hartini menikmati keseimbangan hidup dengan kegemaran olahraga ringan line dance. “Selingan saya adalah line dance. Ada musik, bisa dansa. Tidak ada vitamin mahal yang saya minum, paling neurobion setiap malam,” ujarnya riang. Ia mengaku enggan diam di kamar untuk banyak tidur. Olahraga line dance dilakukannya dengan berlatih rutin setiap hari Jumat. “Ini tadi saya habis latihan nge-dance dengan ibu-ibu. Nanti bisa tampil di acara dengan baju pilihan kita,” katanya. Ia biasa tampil ke berbagai kota bersama teman-teman dansanya.

Hukumonline.com

Hartini mengaku kariernya adalah bagian dari hidup yang dipilihnya sampai saat ini. Putri tunggal dan dua cucu laki-laki Hartini tinggal di Swiss. “Kami happy,” ujarnya. Hartini melanjutkan pola hidup yang diwarnai aktivitas kepedulian sosial seperti sejak menjadi hakim. Ia rutin terlibat bakti sosial ke berbagai tempat sambil menjalankan tugas sebagai Ketua BANI Surabaya dan arbiter aktif. Soal penghasilan, ia punya konsep bersyukur pada apa yang diterima. “Banyak atau sedikit itu relatif,” ujarnya.

Visi Hartini saat ini adalah membuat BANI berkembang menjadi lembaga arbitrase yang berskala internasional. “Saya ingin ada kemajuan, jangan berpikir sempit,” kata Hartini. Sebagai mantan hakim, Hartini berharap rekrutmen arbiter selalu mempertimbangkan kalangan mantan hakim. Para mantan hakim punya kepekaan tinggi dalam menjamin terpenuhinya prosedur hukum acara yang berdampak dalam validitas pembuktian di sidang arbitrase.

“Saya betul-betul senang pada ilmu hukum sejak saya diserahi memimpin BANI ini. Rasanya saya baru sayang,” kata Hartini. Akhirnya, Hartini yang awalnya terjebak dalam dunia hukum tak pernah benar-benar lepas dari palu sidang, sejak menjadi hakim hingga arbiter. Seolah tak kenal kata pensiun, ia tegas mengatakan, “I do my best”.

Tags:

Berita Terkait