Corporate Social Responsibility
Kolom

Corporate Social Responsibility

Wilshire Associates adalah sebuah konsultan investasi di Amerika yang pada 22 Februari 2002 memberikan rekomendasi kepada kliennya California Public Employees' Retirement System's (CalPERS) agar menarik semua investasinya dari Indonesia, Malaysia, Thailand dan Philipina.

Bacaan 2 Menit

Cerita di atas adalah sebagian dari contoh-contoh yang menggambarkan betapa rendahnya tanggung jawab perusahaan pada lingkungan dan komunitas di samping contoh-contoh yang tidak baik lainnya seperti membayar upah karyawan di bawah UMR, diskriminasi di tempat kerja, tidak adanya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, memproduksi hal-hal yang menimbulkan masalah sosial, seperti: minuman yang mengandung alkohol, rokok dan peralatan judi.

Penggerak atau penghambat pembangunan

Pada akhirnya, kita memang harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi apakah pergerakan gelombang modal yang di-drive oleh corporate social responsibility ini merupakan kunci penggerak pembangunan di sektor swasta atau malah menghambatnya.

Mungkin jawaban dari Amartya Sen, pemenang hadiah Nobel bidang ekonomi tahun 1998, di bukunya "Development as Freedom" mencerahkan kita bahwa pembangunan bukanlah sederetan angka-angka yang menjabarkan suatu indikator tertentu. Akan tetapi, pembangunan pada akhirnya adalah suatu proses yang "membebaskan" masyarakat, yang membebaskan masyarakat untuk berdemokrasi, untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak, terjamin hak-hak asasinya, serta terbebas dari kemiskinan yang membelengunya.

 

Ary Nugroho adalah Australia-Indonesia Merdeka Fellow 2001-2002 di bidang Corporate Governance

 

Tags: