“Jangan sampai angket masuk angin. Mudah-mudahan angket ini tidak main-main, karena masa depan kita sangat tergantung dengan keberhasilan menuntaskan kasus Century. Kalau tidak, bangsa kita akan tetap jalan di tempat,” tuturnya.
Menjawab kekhawatiran publik, Gayus Lumbuun berjanji Pansus akan bekerja maksimal. Untuk mewujudkannya, menurut Gayus, dukungan publik menjadi syarat mutlak. Ia menyebut keberhasilan hak angket impor beras yang diajukan DPR periode lalu sebagai bukti betapa signifikannya dukungan publik. “Hal ini dikarenakan adanya gerakan masyarakat, makanya dukungan dari luar itu sangat penting,” ujarnya.
Sementara, Ketua DPR Marzuki Alie meminta masyarakat sabar menunggu hasil kerja Pansus. Masyarakat, kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini, sebaiknya memberikan ruang bagi Pansus untuk konsentrasi bekerja. “Kasus Century sudah bergulir dengan baik, harapan kita semua apa yang dicita-citakan untuk kesejahteraan rakyat bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Tahun 2009 tinggal hitungan hari lagi akan berakhir. Pembentukan Pansus Angket Century, terlepas dari tarik ulur kepentingan politik yang mewarnainya, layak kita kenang sebagai kado perpisahan yang ‘manis’ dari DPR periode 2009-2014, sebelum memasuki tahun 2010. Kini, yang dinanti masyarakat Indonesia adalah bukti keseriusan DPR dalam menggunakan salah satu hak konstitusionalnya, hak angket. Semoga, DPR sadar apapun hasil akhir Pansus Angket Century nantinya, ada kredibilitas yang dipertaruhkan. Akankah, DPR membela kepentingan rakyat atau justru menjadi ‘boneka’ kepentingan (partai) politik? Wallahu’alam Bishawab.