BKF Kemenkeu: Sektor Keuangan Indonesia Masih Dangkal
Terbaru

BKF Kemenkeu: Sektor Keuangan Indonesia Masih Dangkal

Reformasi struktural di sektor keuangan harus segera dilakukan mengingat sektor keuangan Indonesia masih menghadapi tantangan utama.

Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Acara diskusi yang diselenggarakan Hukumonline dan Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) dengan tema UU P2SK sebagai Penguatan Sektor Keuangan bagi Konsumen dan Industri Keuangan, Selasa (11/4). Foto RES
Acara diskusi yang diselenggarakan Hukumonline dan Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) dengan tema UU P2SK sebagai Penguatan Sektor Keuangan bagi Konsumen dan Industri Keuangan, Selasa (11/4). Foto RES

Sektor keuangan Indonesia masih dangkal dibanding negara peers di ASEAN-5. Reformasi struktural di sektor keuangan harus segera dilakukan mengingat sektor keuangan Indonesia masih menghadapi tantangan utama.

“Sektor keuangan kita masih dangkal karena regulasinya masih regulasi lama, sehingga tidak sesuai dengan dinamika perkembangan yang ada. Kita masih menutup mata dan juga rendahnya literasi keuangan dan ketimpangan akses,” kata Yeni Farida Aryani selaku Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Keuangan dalam sesi diskusi, Selasa (11/4).

Adapun kondisi sektor keuangan di Indonesia saat ini menurut Yani dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

“Kondisi sektor keuangan tersebut di antaranya rendahnya literasi keuangan masyarakat dan ketimpangan akses, tingginya biaya transaksi di sektor keuangan, terbatasnya instrumen keuangan untuk kelas menengah atas, rendahnya kepercayaan dan perlindungan investor dan konsumen, serta gap mandat dan kewenangan lembaga atau otoritas di sektor keuangan,” ujar Yeni.

Baca Juga:

Sektor keuangan Indonesia relatif dangkal dibandingkan negara lain di ASEAN-5. Hal ini disebabkan oleh sektor keuangan Indonesia masih didominasi oleh sektor perbankan. IKNB sebagai sumber pendanaan jangka Panjang masih memiliki porsi dan peran yang sangat kecil terhadap sektor keuangan maupun PDB.

Kondisi ini menggambarkan bahwa kapasitas menghimpun dana oleh sektor keuangan Indonesia relatif rendah. Dari banyaknya sektor yang ada, sektor keuangan khususnya perbankan yang paling mendominasi.

“Literasi keuangan masyarakat masih rendah, mereka memang mengakses dan menggunakan produk layanan tapi tidak banyak diikuti dengan pemahaman produk atau layanan tersebut,” imbuhnya.

Tags:

Berita Terkait