Putusan Verstek adalah putusan yang diambil majelis hakim dalam hal tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut. Putusan ini bisa terjadi dalam beberapa jenis kasus. Namun, bagaimana bila putusan verstek terjadi dalam perkara sengketa waris? Apakah hakim dapat melakukan putusan verstek?
Putusan verstek ini merupakan pengecualian dari acara persidangan biasa sebagai akibat ketidakhadiran tergugat atas alasan yang tidak sah. Dalam acara verstek tergugat dianggap ingkar menghadiri persidangan tanpa alasan yang sah dan tergugat dianggap mengakui sepenuhnya secara murni dan bulat semua dalil gugatan penggugat.
Indonesia memiliki berbagai sistem pembagian waris, seperti sistem hukum barat yang berpedoman kepada Burgeliijk Wetboek (KUH Perdata), sistem hukum waris Islam yang berpedoman di Al-Qur’an dan Hadits serta sistem hukum adat yang berpedoman kepada kebiasaan adat yang dianggap sebagai hukum oleh masyarakat adat setempat.
Dalam pelaksanaan pembagian waris, seringkali terjadi berbagai permasalahan di masyarakat. Mulai dari permasalahan kecil hingga menyebabkan hilangnya nyawa pun dapat terjadi. Hal ini dikarenakan masalah waris berkaitan dengan harta benda membuatnya menjadi sangat sensitif bahkan antar sesama saudara kandung sekalipun. Masalah dalam waris terbilang sangat penting dalam ajaran Islam, hal ini karena tujuan pembagian waris Islam ialah memberi hak para ahli waris berdasarkan porsinya.
