Alkisah, pada tahun 1817, Wakil Presiden Amerika Serikat John C. Calhoun, mengusulkan pemberian bill bonus. Isinya penggelontoran dana untuk pembangunan jalan raya yang menghubungkan timur dan selatan ke barat Amerika. Dana pembangunan tersebut diambil dari laba bonus Second Bank of the United States.
Menurut paper yang diterbitkan Themis Indonesia dan Yayasan Dewi Keadilan yang berjudul Peta Titik Rawan Potensi Kecurangan Pemilu, Peta Politik Gentong Babi (Pork Barrel Politics) Menjelang Pemilu Sebagai Kecurangan Kebijakan Pemerintah Presiden Joko Widodo, Februari 2024, model pendanaan semacam ini tidak bersumber dari alokasi khusus negara karena diambil dari keuntungan Bank Amerika Serikat.
Paper yang sama juga menuturkan bahwa bill bonus di Amerika Serikat pernah digelontorkan pada 1931 ketika para veteran Perang Dunia I yang tergabung dalam American Legion dan Veterans of Foreign War mendesak pemerintah membayar kompensasi kepada mereka. Karena itu bill bonus kali ini kemudian dikenal dengan Veterans Bonus Bill.
Praktik bonus bill ini kemudian disamakan dengan istilah Gentong Babi (pork barrel) sebagaimana disebut sebelumnya oleh Edward Everett Hale dalam The Children of the Public (1910). Secara metafora, Hale melabelkan setiap bentuk pengeluaran publik yang ditujukan kepada warga dengan frasa Gentong Babi.