Hubungan Putusan MK dan Pasal 1 ayat (2) KUHP
PERTANYAAN
Putusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan suatu ketentuan pidana, dapatkah dianggap sebagai perubahan peraturan perundang-undangan sebagaimana termaktub dalam pasal 1 ayat (2) KUHP? Jika iya, kemudian dapatkah putusan MK tersebut diberlakukan bagi: 1) terdakwa penguji materil undang-undang. 2) terdakwa secara umum. Lalu dalam peradilan tingkat manakah perubahan peraturan perundang-undangan ini diakui oleh Pasal 1 ayat (2) KUHP. Terima Kasih