Wisuda Lulusan ke-6 STHI Jentera, Tersebar Paling Banyak di Law Firm dan NGO
Terbaru

Wisuda Lulusan ke-6 STHI Jentera, Tersebar Paling Banyak di Law Firm dan NGO

Sudah meluluskan 98 sarjana hukum dengan visi pembaru hukum Indonesia.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit

Dihadiri Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi

Wisuda STHI Jentera kali ini juga dihadiri secara khusus oleh Hakim Konstitusi sekaligus Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Saldi Isra. Ia memberikan orasi ilmiah dalam rangkaian wisuda. Saldi banyak berbagi kisahnya menempuh studi hukum hingga mencapai puncak karier akademik sebagai Guru Besar lalu diamanahi jabatan Hakim Konstitusi.

Hukumonline.comWakil Ketua Mahkamah Konstitusi Saldi Isra menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda STHI Jentera. Foto: HFW

“Saya terdampar di bidang yang tidak pernah saya bayangkan. Saya lulusan SMA jurusan fisika, mendaftar kuliah jurusan Teknik Pertambangan. Jurusan hukum hanya untuk melengkapi jatah pilihan di formulir ujian yang saya isi tanpa pikir panjang,” ujar Saldi disambut tawa hadirin. Saldi mengaku hanya mencoba “bertahan hidup” menjalani takdir sebagai mahasiswa hukum Universitas Andalas. Tidak disangka, ia bisa meraih Indeks Prestasi 3,7 di semester pertama. Selanjutnya ia bahkan meraih IP 4,00 bahkan predikat mahasiswa berprestasi tingkat nasional.

Saldi menekankan pentingnya kesungguhan dalam menempuh studi. Ia menyebut kebutuhan Indonesia pada sarjana hukum yang berkualitas dan berintegritas kini semakin tinggi. “Saya melihat kampus STHI Jentera sudah berada di jalur yang tepat dalam merekrut mahasiswa secara ketat untuk menjadi pembaharu hukum Indonesia,” ujarnya.

Hukumonline.com

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Saldi Isra menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda STHI Jentera. Foto: HFW

Para pendiri STHI Jentera lainnya tampak hadir antara lain Erry Riyana Hardjapamekas (Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi 2003–2007) dan Abdul Haris M. Rum (Pendiri Azwar Hadisupani Rum & Partners; Ketua Umum Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal 2018–2021). Hadir pula Guru Besar Luar Biasa STHI Jentera, Susi Dwi Harijanti dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Rizky Argama.

Tags:

Berita Terkait