Wisuda Lulusan ke-6 STHI Jentera, Tersebar Paling Banyak di Law Firm dan NGO
Terbaru

Wisuda Lulusan ke-6 STHI Jentera, Tersebar Paling Banyak di Law Firm dan NGO

Sudah meluluskan 98 sarjana hukum dengan visi pembaru hukum Indonesia.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit
 Ketua STHI Jentera, Arief Tarunakarya Surowidjojo (kanan) memindahkan tali di topi wisudawan, Selasa (3/9/2024). Foto: HFW
Ketua STHI Jentera, Arief Tarunakarya Surowidjojo (kanan) memindahkan tali di topi wisudawan, Selasa (3/9/2024). Foto: HFW

Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera mewisuda sebanyak 18 sarjana hukum baru sebagai lulusan keenam, Selasa (3/9/2024). Wisuda ini sekaligus menyambut 26 mahasiswa baru angkatan kesembilan. Alumni kampus hukum dengan slogan pembaruan hukum ini tersebar paling banyak di law firm dan nongovernmental organization (NGO).

“Hari ini, dengan bangga kami, Jentera, melepas lulusannya, 18 sarjana hukum baru, ke dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat kompleks dengan dinamika perubahan yang sangat cepat,” kata Ketua STHI Jentera, Arief Tarunakarya Surowidjojo dalam sambutannya. Advokat senior ini melaporkan capaian STHI Jentera meluluskan 98 sarjana hukum sebagai alumninya.

Hukumonline.com Ketua STHI Jentera, Arief Tarunakarya Surowidjojo. Foto: HFW

Baca juga:

Ketua STH Indonesia Jentera: Penguasa Sekarang Lebih Buruk daripada Orba

Sivitas STH Indonesia Jentera Sorot Pelanggaran Hukum dan Etika Penyelenggara Negara dalam Pemilu

“80 sarjana hukum Jentera yang lulus sampai 2023 saat ini tersebar di lembaga negara (12%), dunia usaha (18%), firma hukum (20%), organisasi masyarakat sipil (50%), dan lain-lain (2%),” kata Arief merincikan data alumni yang tercatat telah merintis karier. Ia mengaku bersyukur atas capaian kampus hukum yang ikut ia dirikan bersama para koleganya.

Wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada lulusan ke-6 kali ini, Osan Ramdan bahkan sudah direkrut oleh law firm terbesar Indonesia Assegaf Hamzah & Partners (AHP). Alumnus dengan IPK 3,9 ini mengaku pembelajaran di STHI Jentera sangat memuaskan. “Terima kasih sudah memfasilitasi proses belajar yang tidak hanya teori tapi juga praktik di berbagai institusi,” ujarnya kepada Hukumonline.

Hukumonline.com

Wisudawan STHI Jentera dengan IPK tertinggi 3,9 pada lulusan ke-6, Osan Ramdan sedang menyampaikan pidato kelulusan. Foto: HFW

Managing Partner AHP, Ibrahim Sjarief Assegaf ikut hadir dalam momen wisuda STHI Jentera. Ibrahim menjelaskan standar AHP dalam merekrut personel sepenuhnya pada kompetensi. “AHP tidak membedakan latar belakang almamater. Osan direkrut sebagai trainee associate setelah evaluasi performanya selama menjalani magang di AHP. Jika ada kandidat yang bagus, kenapa tidak kami ambil?” katanya kepada Hukumonline.

Sejumlah dosen STHI Jentera adalah praktisi di lembaga negara, peneliti NGO, serta law firm. Misalnya Binziad ‘Dafi’ Kadafi, Komisioner Komisi Yudisial yang hadir di wisuda ini untuk menyampaikan kesannya. “Kami bersyukur bisa mengajar anda semua, masa depan pembaharuan hukum Indonesia,” kata Dafi.

Dihadiri Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi

Wisuda STHI Jentera kali ini juga dihadiri secara khusus oleh Hakim Konstitusi sekaligus Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Saldi Isra. Ia memberikan orasi ilmiah dalam rangkaian wisuda. Saldi banyak berbagi kisahnya menempuh studi hukum hingga mencapai puncak karier akademik sebagai Guru Besar lalu diamanahi jabatan Hakim Konstitusi.

Hukumonline.comWakil Ketua Mahkamah Konstitusi Saldi Isra menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda STHI Jentera. Foto: HFW

“Saya terdampar di bidang yang tidak pernah saya bayangkan. Saya lulusan SMA jurusan fisika, mendaftar kuliah jurusan Teknik Pertambangan. Jurusan hukum hanya untuk melengkapi jatah pilihan di formulir ujian yang saya isi tanpa pikir panjang,” ujar Saldi disambut tawa hadirin. Saldi mengaku hanya mencoba “bertahan hidup” menjalani takdir sebagai mahasiswa hukum Universitas Andalas. Tidak disangka, ia bisa meraih Indeks Prestasi 3,7 di semester pertama. Selanjutnya ia bahkan meraih IP 4,00 bahkan predikat mahasiswa berprestasi tingkat nasional.

Saldi menekankan pentingnya kesungguhan dalam menempuh studi. Ia menyebut kebutuhan Indonesia pada sarjana hukum yang berkualitas dan berintegritas kini semakin tinggi. “Saya melihat kampus STHI Jentera sudah berada di jalur yang tepat dalam merekrut mahasiswa secara ketat untuk menjadi pembaharu hukum Indonesia,” ujarnya.

Hukumonline.com

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Saldi Isra menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda STHI Jentera. Foto: HFW

Para pendiri STHI Jentera lainnya tampak hadir antara lain Erry Riyana Hardjapamekas (Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi 2003–2007) dan Abdul Haris M. Rum (Pendiri Azwar Hadisupani Rum & Partners; Ketua Umum Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal 2018–2021). Hadir pula Guru Besar Luar Biasa STHI Jentera, Susi Dwi Harijanti dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Rizky Argama.

Tags:

Berita Terkait