Wejangan Dewan Sertifikasi dan Dewan Pembina IKAPI untuk Kurator-Pengurus Baru
Terbaru

Wejangan Dewan Sertifikasi dan Dewan Pembina IKAPI untuk Kurator-Pengurus Baru

Untuk senantiasa menjadi pengurus yang punya naluri mencapai perdamaian dan menjadi kurator yang dapat menyelesaikan masalah.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit

“Selalu jaga soliditas di antara kalian. Jangan sampai kalian terpecah hanya karena berbeda posisi dalam menangani suatu kasus. Mudah-mudahan tidak ada di antara kalian terjadi seperti itu. Akhir kata, selamat atas kelulusannya. Selamat bergabung dalam keluarga besar IKAPI. Sukses selalu, salam IKAPI!”

Dewan Pembina IKAPI Swandy Halim mengaku amat senang menyaksikan bagaimana roda organisasi IKAPI berjalan dengan sangat baik. Melalui momentum Inagurasi Kurator dan Pengurus IKAPI Angkatan XII dan Halal Bi Halal IKAPI 1444 H pada 26 Mei 2023 ini, menjadi kesempatan untuk berkumpul dan bersilaturahmi satu sama lain.

“Bagi adik-adik yang dilantik pada kesempatan malam ini, banyak pesan yang diberikan Dewan Sertifikasi mengenai bagaimana menjadi kurator yang baik dan bertanggung jawab. Tolong sangat diperhatikan Kode Etik Kurator dan Pengurus. Diingat kepercayaan yang begitu besar diberikan kepada kurator untuk mengurus, membereskan harta pailit. Itu harus diemban secara bertanggung jawab,” ujarnya mengingatkan.

Swandy juga mengingatkan untuk tidak gelap mata atas keinginan untuk cepat kaya hingga menghalalkan segala cara yang tidak sepatutnya. “Apapun ‘ditabrak’ mumpung ditunjuk, ada kesempatan, bisa mengambil sebanyak-banyaknya dari harta pailit. Sifat-sifat itu adalah sifat kejatuhan. Bukan sifat yang akan membuat kurator jadi profesi yang dihargai dan dibutuhkan oleh masyarakat.”

Hukumonline.com

Dewan Pembina IKAPI Swandy Halim.

Kehadiran kurator, utamanya dalam hal ini kurator IKAPI, menurutnya harus memberi warna yang lain. Bukan justru memperkeruh dengan memberi warna yang tidak baik. Pada akhirnya dari tindakan yang dilakukan jelas akan berimbas pula pada organisasi profesi yang menaungi itu sendiri.

“Kalau Anda terjerat masalah hukum, dipanggil polisi, dan sebagainya, Anda mau lari ke mana? Terpaksa ke organisasi, minta perlindungan organisasi, minta saksi ahli untuk membantu Anda dan sebagainya. Tentu organisasi akan objektif. Apakah kurator itu memang patut dibela atau jelas-jelas salah? Kalau ada kriminalisasi kurator, pasti organisasi akan ada di garda terdepan untuk membela. Tapi kalau salah, apa yang mau dibela?”

Berangkat dari situlah, Swandy berharap seluruh anggota dapat saling mengingatkan supaya organisasi terkenal dengan darma baktinya kepada masyarakat dan dapat mengurai kesemerawutan yang dialami para pihak. Sebagai kurator, harus bisa menghadirkan keteraturan dengan menghadirkan perdamaian.

“Kita ingin menjaga profesi ini menjadi profesi terhormat, profesi yang berguna untuk pembangunan negara kita. Saya juga mengimbau para anggota baru, bisa melibatkan diri dalam organisasi. Karena organisasi itu sangat tergantung pada anggota. Jadi kalau anggotanya bersatu mau memajukan organisasi, memberi kontribusi pada organiasi, maka organisasi ini akan maju,” tutupnya.

Tags:

Berita Terkait