Wejangan Dewan Sertifikasi dan Dewan Pembina IKAPI untuk Kurator-Pengurus Baru
Terbaru

Wejangan Dewan Sertifikasi dan Dewan Pembina IKAPI untuk Kurator-Pengurus Baru

Untuk senantiasa menjadi pengurus yang punya naluri mencapai perdamaian dan menjadi kurator yang dapat menyelesaikan masalah.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Ketua Dewan Sertifikasi IKAPI Peter Kurniawan memberi sambutan saat pelantikan 83 anggota baru IKAPI angkatan XII, Jumat (26/5/2023) malam. Foto: FKF
Ketua Dewan Sertifikasi IKAPI Peter Kurniawan memberi sambutan saat pelantikan 83 anggota baru IKAPI angkatan XII, Jumat (26/5/2023) malam. Foto: FKF

Ikatan Kurator dan Pengurus Indonesia (IKAPI) telah meresmikan 83 anggota baru angkatan XII di Ballroom Pullman Hotel Jakarta, Jum’at (26/5/2023) malam. Acara pelantikan anggota baru IKAPI Angkatan XII itu bersamaan dengan acara Halal Bi Halal IKAPI 1444 H yang berlangsung lancar dihadiri ratusan peserta.

“Kalian lulus dari IKAPI menjadi bagian dari keluarga kita. Setelah kelulusan ini, kalian akan terjun dalam dunia kepailitan. Pesan saya ada beberapa. Pertama, ketika Anda menjadi kurator atau Anda ditunjuk sebagai pengurus, jadilah pengurus yang punya naluri mencapai perdamaian. Jangan naluri untuk mempailitkan orang,” ujar Ketua Dewan Sertifikasi IKAPI Peter Kurniawan, dalam sambutannya, Jum’at (26/5/2023) malam.

Ia berpesan kepada anggota baru ketika ditunjuk sebagai kurator agar menjadi kurator yang menyelesaikan masalah, bukan kurator yang justru menimbulkan masalah baru. “Jangan jadi kurator yang ‘merampok’ harta debitur. Utang tidak seberapa, Anda pailitkan dan Anda habisi hartanya. Padahal banyak upaya yang bisa kita lakukan seperti perdamaian dan sebagainya,” pesan dia.

Baca Juga:

Peter mengingatkan agar jangan sampai karena perbuatan tercela yang dilakukan malah dapat membuat profesi kurator dan pengurus dicap jelek oleh masyarakat. Ia mewanti-wanti jangan sampai sebab perbuatan kita lantas nama organisasi pun menjadi tidak baik. Hal ini penting diingat bagi anggota IKAPI agar dijaga bersama-sama.

“Tetap berpegang teguh pada undang-undang, terapkan hukum secara benar sesuai kebutuhan. Perlu saya garis bawahi itu, sesuai kebutuhan. Ada kurator yang ‘terlalu berani’, ada juga kurator yang ‘terlalu kaku’. IKAPI ini kuratornya punya warna sendiri. Kita selalu berpegang teguh pada UU, semua yang kita lakukan harus ada dasar UU-nya.”

Atas kelulusan 83 anggota baru IKAPI, Peter mengingatkan bukan lantas menjadi alasan untuk berhenti belajar. Sebaliknya, harus terus menimba ilmu dari pengalaman senior-senior IKAPI yang ada. Bila merasa belum berpengalaman dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, harus mulai dibiasakan untuk mengajak rekan satu organisasi yang sama-sama belajar.

“Selalu jaga soliditas di antara kalian. Jangan sampai kalian terpecah hanya karena berbeda posisi dalam menangani suatu kasus. Mudah-mudahan tidak ada di antara kalian terjadi seperti itu. Akhir kata, selamat atas kelulusannya. Selamat bergabung dalam keluarga besar IKAPI. Sukses selalu, salam IKAPI!”

Dewan Pembina IKAPI Swandy Halim mengaku amat senang menyaksikan bagaimana roda organisasi IKAPI berjalan dengan sangat baik. Melalui momentum Inagurasi Kurator dan Pengurus IKAPI Angkatan XII dan Halal Bi Halal IKAPI 1444 H pada 26 Mei 2023 ini, menjadi kesempatan untuk berkumpul dan bersilaturahmi satu sama lain.

“Bagi adik-adik yang dilantik pada kesempatan malam ini, banyak pesan yang diberikan Dewan Sertifikasi mengenai bagaimana menjadi kurator yang baik dan bertanggung jawab. Tolong sangat diperhatikan Kode Etik Kurator dan Pengurus. Diingat kepercayaan yang begitu besar diberikan kepada kurator untuk mengurus, membereskan harta pailit. Itu harus diemban secara bertanggung jawab,” ujarnya mengingatkan.

Swandy juga mengingatkan untuk tidak gelap mata atas keinginan untuk cepat kaya hingga menghalalkan segala cara yang tidak sepatutnya. “Apapun ‘ditabrak’ mumpung ditunjuk, ada kesempatan, bisa mengambil sebanyak-banyaknya dari harta pailit. Sifat-sifat itu adalah sifat kejatuhan. Bukan sifat yang akan membuat kurator jadi profesi yang dihargai dan dibutuhkan oleh masyarakat.”

Hukumonline.com

Dewan Pembina IKAPI Swandy Halim.

Kehadiran kurator, utamanya dalam hal ini kurator IKAPI, menurutnya harus memberi warna yang lain. Bukan justru memperkeruh dengan memberi warna yang tidak baik. Pada akhirnya dari tindakan yang dilakukan jelas akan berimbas pula pada organisasi profesi yang menaungi itu sendiri.

“Kalau Anda terjerat masalah hukum, dipanggil polisi, dan sebagainya, Anda mau lari ke mana? Terpaksa ke organisasi, minta perlindungan organisasi, minta saksi ahli untuk membantu Anda dan sebagainya. Tentu organisasi akan objektif. Apakah kurator itu memang patut dibela atau jelas-jelas salah? Kalau ada kriminalisasi kurator, pasti organisasi akan ada di garda terdepan untuk membela. Tapi kalau salah, apa yang mau dibela?”

Berangkat dari situlah, Swandy berharap seluruh anggota dapat saling mengingatkan supaya organisasi terkenal dengan darma baktinya kepada masyarakat dan dapat mengurai kesemerawutan yang dialami para pihak. Sebagai kurator, harus bisa menghadirkan keteraturan dengan menghadirkan perdamaian.

“Kita ingin menjaga profesi ini menjadi profesi terhormat, profesi yang berguna untuk pembangunan negara kita. Saya juga mengimbau para anggota baru, bisa melibatkan diri dalam organisasi. Karena organisasi itu sangat tergantung pada anggota. Jadi kalau anggotanya bersatu mau memajukan organisasi, memberi kontribusi pada organiasi, maka organisasi ini akan maju,” tutupnya.

Tags:

Berita Terkait