Vans Gugat Merek Warga Korea Selatan
Berita

Vans Gugat Merek Warga Korea Selatan

Warga Negara Korea Selatan dituding VANS mendompleng dan mencatut merek sepatu asal Amerika Serikat itu.

HRS
Bacaan 2 Menit
Vans Gugat Merek Warga Korea Selatan
Hukumonline

Di salah satu jalan kota Anheim, California pada 1966, berdiri sebuah toko sepatu dan pakaian olahraga papan luncur Vans. Toko ini dahulunya berada di bawah perusahaan Van Doren Rubber Company yang didirikan oleh dua bersaudara, James Van Doren dan Paul Van Doren tepatnya pada 16 Maret 1966.

Toko ini cukup unik. Konsumen boleh memilih sendiri desain sepatu sesuai keinginannya. Alhasil, perusahaan yang kemudian berganti nama menjadi Vans Inc ini memiliki tujuh puluh toko di seantero Amerika Serikat pada 1970.

Perusahaan ini telah memproduksi puluhan merek Vans dengan varian-variannya. Pada 1999, VANS menggandeng peselancar tenar, Geoff Rowley sebagai ikon Vans. Produsen ini pun meluncurkan sepatu edisi khusus Geoff yang dinamakan Rowley XL-2.

Merek-merek ini telah terdaftar dan berinvestasi di banyak negara, seperti Argentina, Cili, Filipina, Inggris, Perancis, dan Belanda, termasuk Indonesia. Strategi investasi yang dipakai merek ini dalam mengembangkan dan memasarkan produknya adalah dengan membuat situs resmi dengan memakai bahasa dan nama domain lokal, seperti di Brazil, Taiwan, Hong Kong, dan Argentina.

Tapi, kemapanan Vans Inc "terganggu". Karena produsen itu melihat ada produk sepatu dan pakaian olahraga papan luncur yang memakai merek yang sama.

Merek ini digunakan oleh pria yang berkewarganegaraan Korea Selatan dan berdomisili di Indonesia, Kim Sung Soo. Merasa tak terima, Vans Inc menggugat Kim Sung Soo ke Pengadilan Niaga Jakarta pada November 2012. Vans Inc melayangkan gugatan pembatalan merek. Agenda persidangan memasuki tahap jawaban, Kamis (10/1).

Adapun dalil yang digunakan Vans Inc adalah perusahaan ini mengkalim sebagai pemilik pertama dan pemilik sah dari merek VANS dan varian-variannya. Serta, Vans Inc juga merasa sebagai merek terkenal, terlihat dari gencarnya promosi yang dilakukan di berbagai negara untuk mengembangkan produk-produknya. Begitu juga dengan investasi.

Tags:

Berita Terkait