Pada 6 Desember 2004, Johnia Hope Berry, 21 tahun dibunuh secara brutal di apartemennya di Knoxville, Tennessee, Amerika Serikat. Pada malam kematiannya, Johnia yang merupakan mahasiswi pasca sarjana di Universitas Tennessee di Knoxville itu tengah menyortir mainan yang dibelinya untuk dibagikan kepada anak-anak yang membutuhkan dalam kegiatan amal yang sering ia lakukan setiap tahunnya.
Pada tubuh Johnia ditemukan lebih dari 20 kali luka tusuk. Dirinya ditemukan tewas kehabisan darah di lorong gedung apartemennya setelah sebelumnya berusaha menggedor pintu tetangganya untuk meminta bantuan pasca dirinya ditusuk oleh orang yang tidak dikenal. Dalam penyelidikan pihak berwenang, penyidik hanya menemukan satu-satunya bukti sidik jari parsial dan tetesan darah orang asing pada pisau yang digunakan pembunuh Johnia.
Orang tua angkat Johnia, Joan dan Mike Berry bersama orang tua kandungnya, Donna dan John Tiller merasa sangat kehilangan atas tragedi ini. Dorongan ini membuat Joan dan Mike Berry aktif mencari siapapun orang yang harus bertanggung jawab atas pembunuhan yang menimpa anak angkatnya tersebut.
Dua setengah tahun setelah pembunuhan Johnia terjadi, Taylor Lee Olson, 22 tahun didakwa atas pembunuhan tingkat pertama. Selain kejahatan kecil yang pernah dilakukannya, Olson tidak memiliki sejarah Kriminal yang signifikan hingga tahun 2004. Karena itu, tidak ada catatan sampel DNA Olson yang dipegang oleh pihak berwajib. Meski pada 2005 Olson pernah didakwa dalam pencurian kartu kredit dan pemalsuan, menurut hukum negara bagian Tennessee, hal itu belum menjadi alasan yang cukup untuk mengumpulkan sampel DNA milik Olson.