Taklukkan Tim dari China, Peradi FC Classic Jadi Runner Up Grup
Peradi FC Goes To Bangkok

Taklukkan Tim dari China, Peradi FC Classic Jadi Runner Up Grup

Pertandingan berikutnya, Peradi FC Classic akan bertanding sesama runner up tiga grup lainnya.

FAT/RES
Bacaan 2 Menit

Hukumonline.com

Bermain di tengah hari membuat fisik kedua tim cepat kelelahan. Bahkan, panitia pertandingan sempat memberikan istirahat bagi kedua tim pada 15 menit pertama untuk turun minum. Suhu tercatat mencapai 36 derajat celcius. Meski begitu, serangan dan permainan ngotot di kedua kubu terus tercipta. Hingga turun minum babak pertama usai, skor kedua tim masih imbang, 0-0.

Hukumonline.com

Tempo permainan di babak kedua mulai cepat. Kedua tim saling menyerang namun masih belum membuahkan hasil. Hingga di menit ke-10, saat pemain Japan United menyerang terjadi “drama berdarah” bagi penjaga gawang Peradi FC Classic, Parlindungan Martogi Simbolon.

Hukumonline.com

Terjadi kemelut mulut gawang Martogi. Saat perebutan bola terjadi antara Martogi dengan penyerang Japan United, pelipis Martogi berdarah lantaran kena dengkul lawan, dan bola masuk ke gawang. Martogi harus dilarikan menggunakan ambulance untuk mendapat perawatan. Pelipis Martogi robek hingga harus dijahit oleh medis.

Hukumonline.com

Awalnya, wasit ragu untuk menetapkan kejadian tersebut sebuah pelanggaran atau gol bagi United Japan. Namun akhirnya, wasit memutuskan bahwa bola yang dilesatkan ke gawang Peradi FC Classic sah dan gol. Hingga babak kedua berakhir, skor 0-1 untuk kemenangan Japan United.

Hukumonline.com

Perwakilan Peradi FC Jamaslin James Purba menilai, keputusan wasit yang tetap mengesahkan gol tersebut sangat kontroversial. "Peradi FC Classic kalah dramatis lawan Japan United pagi ini diwarnai insiden tendangan dari pemain Jepang ke wajah kiper Peradi FC sehingga dilarikan ke rumah sakit. Wasit secara kontroversial tetap mengesahkan gol pada insiden tersebut dan akhirnya Peradi kalah 0-1," pungkasnya. 

Tags:

Berita Terkait