Taklukkan Tim dari China, Peradi FC Classic Jadi Runner Up Grup
Peradi FC Goes To Bangkok

Taklukkan Tim dari China, Peradi FC Classic Jadi Runner Up Grup

Pertandingan berikutnya, Peradi FC Classic akan bertanding sesama runner up tiga grup lainnya.

FAT/RES
Bacaan 2 Menit
Foto: RES
Foto: RES

Senyum para pemain Perhimpunan Advokat Indonesia Football Club (Peradi FC) semakin lebar. Setelah kemenangan diraih Peradi FC Master, kini kemenangan direngkuh Peradi FC Classic. Skuat muda Peradi FC ini berhasil menaklukkan Tianjin Guo Hong FT dari China, Jumat (19/4) malam.

Hukumonline.com

Sejak awal pertandingan, kedua tim saling menekan. Serangan demi serangan dibangun untuk mematahkan semangat lawan. Namun, akhirnya gol pertama tercipta oleh Peradi FC Classic. Serangan di sayap kiri membuat Peradi FC memperoleh tendangan bebas lantaran salah satunya dijatuhkan pemain bek Tianjin.

Hukumonline.com

Kapten Marco Chandra Silaen yang mengambil tendangan bebas beberapa meter di luar kotak pinalti sebelan kiri gawang lawan. Melalui kaki kanannya, Marco melesatkan tendangan sehingga tak bisa dibendung oleh kiper lawan dan akhirnya gol tercipta pada menit ke-15. Angka 1-0 milik Peradi FC telah di tangan. Kebobolan satu gol, para pemain Tianjin terus menekan skuat muda Peradi FC. Namun, serangkaian serangan dapat dikandaskan oleh para pemain belakang Peradi FC yang rapat.

Hukumonline.com

Hingga akhirnya di menit ke-26, Chrisandya Sinurat memberikan umpan ke Marco. Umpan yang diterima Marco dilesatkan ke mulut gawang Tianjin. Akhirnya tepat di menit ke-26, tendangan Marco tersebut kembali menjebolkan gawang lawan. Skor 2-0 untuk Peradi FC Classic hingga turun minum.

Hukumonline.com

Babak kedua permainan semakin memanas. Begitu juga pergantian pemain di kedua tim juga dilakukan. Pada menit ketiga usai peluit babak kedua dimulai, serangan kembali dibangun skuat muda Peradi FC. Sonang Nimrot Jewel dari sayap kiri memberikan assist ke Indra Rusmi yang membuahkan gol ketiga bagi Peradi malam itu.

Hukumonline.com

Pesta gol skuat muda Peradi FC ini semakin mengukuhkan posisi mereka di runner up grup D kategori Classic. Pertandingan berikutnya, Peradi FC Classic akan bertanding sesama runner up tiga grup lainnya untuk memperebutkan posisi ke-5, 6, 7 atau 8.

Hukumonline.com

Drama Berdarah

Manisnya kemenangan yang direngkuh pemain Peradi FC Classic saat melawan tim Tianjin dari China, berbeda di pertandingan awal di hari yang sama. Sebelum bertanding melawan Tianjin di malam hari, pada pukul 10.30, di hari yang sama, Peradi FC Classic harus bertemu dengan Japan United, yang pernah mengalahkan Peradi FC di Mundiavocat di La Manga, Spanyol, 2016 silam dengan skor 5-0.

Hukumonline.com

Bermain di tengah hari membuat fisik kedua tim cepat kelelahan. Bahkan, panitia pertandingan sempat memberikan istirahat bagi kedua tim pada 15 menit pertama untuk turun minum. Suhu tercatat mencapai 36 derajat celcius. Meski begitu, serangan dan permainan ngotot di kedua kubu terus tercipta. Hingga turun minum babak pertama usai, skor kedua tim masih imbang, 0-0.

Hukumonline.com

Tempo permainan di babak kedua mulai cepat. Kedua tim saling menyerang namun masih belum membuahkan hasil. Hingga di menit ke-10, saat pemain Japan United menyerang terjadi “drama berdarah” bagi penjaga gawang Peradi FC Classic, Parlindungan Martogi Simbolon.

Hukumonline.com

Terjadi kemelut mulut gawang Martogi. Saat perebutan bola terjadi antara Martogi dengan penyerang Japan United, pelipis Martogi berdarah lantaran kena dengkul lawan, dan bola masuk ke gawang. Martogi harus dilarikan menggunakan ambulance untuk mendapat perawatan. Pelipis Martogi robek hingga harus dijahit oleh medis.

Hukumonline.com

Awalnya, wasit ragu untuk menetapkan kejadian tersebut sebuah pelanggaran atau gol bagi United Japan. Namun akhirnya, wasit memutuskan bahwa bola yang dilesatkan ke gawang Peradi FC Classic sah dan gol. Hingga babak kedua berakhir, skor 0-1 untuk kemenangan Japan United.

Hukumonline.com

Perwakilan Peradi FC Jamaslin James Purba menilai, keputusan wasit yang tetap mengesahkan gol tersebut sangat kontroversial. "Peradi FC Classic kalah dramatis lawan Japan United pagi ini diwarnai insiden tendangan dari pemain Jepang ke wajah kiper Peradi FC sehingga dilarikan ke rumah sakit. Wasit secara kontroversial tetap mengesahkan gol pada insiden tersebut dan akhirnya Peradi kalah 0-1," pungkasnya. 

Tags:

Berita Terkait