STIH IBLAM Resmi Luncurkan Penggunaan AI untuk Perkuliahan
Terbaru

STIH IBLAM Resmi Luncurkan Penggunaan AI untuk Perkuliahan

STIH IBLAM merasa perlu menggunakan AI untuk proses belajar mengajar disertai dengan kebijakan di dalamnya. Penggunaan AI yang hanya sebagai alat bantu dan bukan untuk keseluruhan proses mengajar para dosen.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit

“Kami mengimbau agar dosen menjunjung etika karena dosen memiliki kedudukan tertinggi dalam proses pendidikan dan berpengaruh pada kualitas pengajaran,” lanjutnya.

Gunawan paham betul bahwa penggunaan AI di lembaga pendidikan akan mengurangi peran dosen karena digantikan oleh teknologi. Melihat efek tersebut, maka STIH IBLAM telah menyusun kebijakan untuk meminimalisir hal tersebut.

Wakil Ketua STIH IBLAM Dr. Marjan Miharja mengaku khawatir atas kebijakan penggunaan AI di lingkungan STIH IBLAM. Ia khawatir dosen akan berhenti bertransformasi, mengeksplorasi, dan meningkatkan kapasitas diri karena terlena atas kemudahan AI tersebut.

Untuk itu, lewat Surat Keputusan Yayasan STIH IBLAM, dikeluarkan peraturan mengenai penggunaan AI yang hanya sebagai alat bantu dan bukan untuk keseluruhan proses mengajar para dosen baik untuk tugas sehari-hari maupun tugas akhir mahasiswa.

“Kami tidak ingin gagasan dan ide dosen ‘mati’ karena penggunaan AI, padahal ini kan hanya alat bantu. Kami ingin hidup berdampingan dengan teknologi, bukan anti teknologi,” jelasnya.

Surat keputusan tersebut untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan etis. Kemudian, dosen dan mahasiswa yang menggunakan AI harus jujur telah menggunakan AI dalam karya tulisnya.

“Dalam penggunaannya juga tidak akan didiskriminasi antara mahasiswa dan dosen yang menggunakan AI dengan yang tidak,” lanjutnya.

Seluruh penggunaan AI semata-mata harus mempunyai nilai kebermanfaatan dalam penelitian serta tidak berlebihan dalam penggunaannya. Untuk tugas-tugas yang menggunakan AI harus diakui oleh penulis dengan mencantumkan turnitin sekurang-kurangnya 20 persen.

“Pemanfaatan ini akan dievaluasi untuk melihat apakah ada yang kurang dan tidak tepat nantinya.”

Ia berharap penggunaan teknologi bagi proses belajar mengajar di STIH IBLAM dapat membawa kemaslahatan dan dapat mengembangkan potensi diri baik bagi dosen maupun mahasiswa STIH IBLAM.

Tags:

Berita Terkait