Situs Bernuansa Kebencian Jadi Masalah di Kanada
Berita

Situs Bernuansa Kebencian Jadi Masalah di Kanada

Jakarta, hukumonline. Ada satu lagi kemungkinan preseden hukum di Kanada tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di internet. Sebuah kasus hak asasi manusia (HAM) yang akan diputus oleh Pengadilan HAM Kanada pada musim semi ini, kemungkinan akan menjadi preseden hukum apakah informasi yang bernuansa kebencian dapat dipasang di internet di Kanada.

Fat/APr
Bacaan 2 Menit

Sebuah putusan yang mengalahkan Zundel dapat membuatnya ditangkap dan seandainya kembali ke Kanada, ia dapat ditahan karena penghinaan terhadap perintah pengadilan. Hal itu diungkapkan oleh Edward Earle, seorang pengacara di Toronto dan yang pertama mengajukan gugatan pada pengadilan.

Implikasi luas

Kasus Zundel dapat mempunyai implikasi yang luas bagi kelanjutan isi internet. Komisi Hak Asasi Manusia berpendapat, ada bagian dari UU HAM yang menyatakan bahwa perangkat (hukum) mengenai telpon seharusnya dapat diterapkan pada internet.

"Bila perluasan definisi semacam itu diterima, hal itu akan membentuk preseden yang penting bagi kasus-kasus di masa yang akan datang," kata Marvin Kurz, konsultan hukum nasional untuk Canadian B'nai Brith.

Marvin menembahkan bahwa ini adalah kasus yang pertama di Kanada mengenai jurisdiksi hukum HAM atas pesan-pesan bernuansa kebencian di internet. "Ini langkah yang pertama untuk menangani hal-hal semacam itu. Tapi bukan langkah terakhir," lanjutnya.

Pengacara Zundel yang lain, Barbara Kulaszka, memperingatkan pengadilan untuk tidak membuat keputusan yang didasarkan pada kasus yang menurut Kulaszka dapat diperdebatkan. Senada dengan Christie, Kulaszka mengatakan bahwa pesan-pesan tersebut berasal dari AS.

Paul Fromm dari  Canadian Association of Free Expression, sebuah kelompok yang bersimpati pada Zundel, menyerukan agar perluasan definisi yang terdapat pada UU HAM tidak dilakukan. "Ini adalah perluasan besar atas wewenang Pemerintah Federal ketika mereka semakin berusaha mengakhiri debat di dalam negara ini," kata Fromm dalam suatu adu mulut dengan para pemimpin Yahudi.

Menurut Fromm, kelompoknya mempunyai agenda untuk melindungi kebebasan berpendapat dari politik yang menahan orang untuk mendiskusikan segala sesuatu yang kontroversial. "Seharusnya tidak ada pembatasan apapun untuk kebebasan berpendapat, kecuali yang dibarengi dengan kekerasan," tambah Fromm.

Tags: