Senyum si Terdakwa Pembantai Muslim Bosnia
Inside International Justice:

Senyum si Terdakwa Pembantai Muslim Bosnia

Karadzic membela dirinya sendiri di ruang sidang.

ALI
Bacaan 2 Menit

Di ruang sidang, Karadzic sendiri yang berinteraksi dengan saksi. Berargumen dengan jaksa, dan sebagainya.

Richard Harvey, salah seorang pengacara pendamping Karadzic, mengatakan kasus yang dipegangnya ini adalah kasus yang sangat langka. Sebelumnya, dia pernah pegang dua kasus yang berkaitan dengan kasus Kosovo, tetapi kasus Karadzic ini jelas berbeda. “Ini kasus yang hanya bisa didapat sekali dalam seumur hidup,” ujarnya di sela-sela jeda sidang Karadzic kepada sejumlah wartawan.

Lebih lanjut, Richard menuturkan ia tak pernah bosan bersidang untuk Karadzic meski proses persidangan memakan waktu yang sangat lama. Ia mengatakan tak mungkin tim pengacara di seluruh dunia bisa menangani kasus ini secara maksimal. “Total berkas halaman persidangan ini sekarang berjumlah tiga juta halaman,” ungkapnya.

Ada banyak saksi yang didengarkan. Ada banyak bukti yang diajukan baik oleh Karadzic maupun jaksa penuntut umum. Tujuannya, hanya satu, menentukan apakah Karadzic benar-benar bersalah dalam pembantaian Muslim Bosnia di Srebenica.

Meski begitu, toh, Karadzic masih terlihat tenang menghadapi tuntutan itu. Senyumnya masih terus mengembang kepada pengunjung sidang ketika hakim menskors persidangan. Mungkin karena Karadzic merasa aman bahwa di ICTY tak ada jenis hukuman mati.

Bila Anggota Komisi Hukum Nasional (KHN) Frans Hendra Winarta pernah berucap bahwa perilaku tersangka atau terdakwa korupsi yang sering tersenyum dan tertawa kepada wartawan merupakan cermin rusaknya budaya hukum, lalu bagaimana kita mengartikan senyum Karadzic, si terdakwa penjahat kemanusiaan?

Ah, kata Iwan Fals: kalau hanya senyum, Westerling (si penjajah Belanda yang membantai orang Indonesia) pun tersenyum….

Tags:

Berita Terkait