Seleksi Calon Komisioner KPK Harus Berintegritas, Tim Pansel Jangan Abal-abal
Terbaru

Seleksi Calon Komisioner KPK Harus Berintegritas, Tim Pansel Jangan Abal-abal

Tim pansel KPK harus memahami problem dan tantangan pemberantasan korupsi ke depan, dan bekerja secara independen serta objektif dalam memilih para calon pimpinan dan Dewas KPK.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit
Dosen Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar. Foto: RES
Dosen Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar. Foto: RES

Pemerintah bakal mengumumkan nama-nama anggota tim panitia seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2024-2029. Nantinya, tim yang berjumlah 9 orang itu bakal bekerja tidak hanya menyeleksi nama-nama untuk pimpinan KPK tapi juga dewan pengawas (Dewas).

Dosen Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH-UGM), Zainal Arifin Mochtar berpendapat, nama-nama yang dipilih dalam tim pansel merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan. Hal ini karena kompetensi dari tim pansel akan berbanding lurus dengan kualitas pimpinan KPK dan Dewas yang terpilih nantinya.

“Kalau pansel-nya abal-abal maka hasilnya abal-abal. Tapi kalau pansel-nya baik maka hasilnya akan baik,” ujar Zainal dalam diskusi daring bertajuk ‘Jelang Pembentukan Pansel KPK Periode 2024-2029: Menakar Arah Pemberantasan Korupsi Jokowi, Ahad (12/5/2024).

Baca juga:

Dia menilai, buruknya proses penyeleksian KPK periode 2019-2024 memberi dampak besar terhadap lemahnya pemberantasan korupsi dalam lima tahun terakhir. Dengan kata lain, Pansel menjadi garda terdepan dalam menyaring calon-calon komisioner KPK yang berintegritas dan memiliki kapabilitas serta kompetensi mumpuni. Zainal berharap adanya itikad baik dari Presiden Joko Widodo untuk berkomitmen meningkatkan pemberantasan korupsi melalui penguatan KPK.

“Saya pesimis Presiden bisa menarik garis batas yang jelas antara dia dengan kepentingannya. Saya kira harapan kita bersama tiba-tiba Presiden mau untuk kemudian mendorong upaya baik untuk pemberantasan korupsi dengan melakukan upaya-upaya tertentu,” imbuhnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan kekuatan KPK adalah kepercayaan publik. Untuk itu, dia menekankan pentingnya komitmen Presiden Joko Widodo memilih sosok-sosok yang kompeten sebagai tim pansel agar mendapatkan kembali kepercayaan publik.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait