Sebelum Lepas Jabatan, SBY Prioritaskan Hutan
Berita

Sebelum Lepas Jabatan, SBY Prioritaskan Hutan

SBY berjanji fokus untuk menyelamatkan hutan pada sisa masa jabatannya.

MVT
Bacaan 2 Menit
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji prioritaskan hutan sebelum lepas jabatan. Foto: SGP
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji prioritaskan hutan sebelum lepas jabatan. Foto: SGP

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji memanfaatkan sisa masa jabatannya untuk meningkatkan kualitas hutan di Indonesia. Ia mengakui Indonesia banyak kehilangan hutan menyebabkan kerugian miliaran dolar Amerika Serikat setiap tahun.

 

SBY menjamin fokus kerjanya di sisa tiga tahun terakhir mengupayakan peningkatan pelestarian hutan. “Saya akan melanjutkan kerja saya dan mendedikasikan tiga tahun terakhir masa jabatan saya sebagai presiden untuk terus mendukung dan meningkatkan upaya pelestarian lingkungan dan hutan di Indonesia,” tegasnya.

 

SBY menuding penebangan liar, konversi hutan menjadi kebun sawit, dan industri kertas menjadi penyebab utama maraknya kerusakan hutan di Indonesia. “Indonesia kehilangan 1,1 juta hektar hutan setiap tahun, sebagian besar karena penebangan yang tidak lestari, meliputi konversi hutan dan pembalakan liar skala luas. Diperkirakan merugikan Indonesia sekitar AS$4 miliar setiap tahun,” katanya dalam pembukaan Konferensi International ‘Alternative Futures to Meet Demands for Food, Fibre, Fuel, and REDD+’ di Jakarta, Selasa (27/9), dikutip dari situs sekretariat kabinet.

 

SBY juga meminta komitmen dan kerjasama positif dari dunia usaha untuk ikut menyeimbangkan manfaat ekonomi dengan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Indonesia sebagai negara berkembang tetap memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan namun tidak dengan mengorbankan hutan.

 

“Kalangan bisnis perlu berfikir inovatif untuk itu. Kita perlu mendorong kerjasama erat dengan semua pemangku kepentingan,” katanya.

 

Sementara, Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Internasional Norwegia, Erik Solheim, mengatakan pihaknya senang mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satunya, Norwegia telah berkomitmen mendukung pendanaan sebesar AS$1 miliar untuk membantu Indonesia mencapai target tersebut.

 

Terpisah, Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Internasional, Rizal Affandi Lukman, mengatakan puas dengan kinerja Indonesia mengurangi emisi karbon. Hal ini disampaikan setelah dia bertemu atasannya, Hatta Rajasa.

Halaman Selanjutnya:
Tags: