Seperti saksi sebelumnya, Jamaludin mengaku tidak tahu asal-usul dana yang digunakan Malinda untuk membeli mobil Mercedes Benz itu. “Tidak (tahu). Tapi yang pasti yang bersangkutan menyampaikan pembayaran sudah dibayar,” ujarnya.
Selain mobil, kehidupan ‘wah’ Malinda juga ditunjukkan dengan hidup di apartemen mewah, Capital Residence. Saksi Liew Kwia Heng yang bekerja di PT Abadi Utama mengatakan bertemu Malinda saat transaksi pembelian unit apartemen pada tahun 2008. Di Capital Residence, Malinda membeli dua unit dengan harga sekitar Rp3 miliar. Uang muka sudah dibayarkan Malinda sebesar Rp370 juta.
Sekedar diketahui, Malinda dijerat dengan Pasal 49 ayat (1) dan (2) UU No 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan atau Pasal 6 UU No 25 Tahun 2003 tentang Perubahan atas UU No 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.