Ribut Pasca Pemilu: Ini Sikap PSHK, ILUNI UI, dan KAGAMA
Berita

Ribut Pasca Pemilu: Ini Sikap PSHK, ILUNI UI, dan KAGAMA

Kedua pasangan calon serta tim pemenangan masing-masing sudah sepatutnya menghormati seluruh proses, tahapan, serta hasil penyelenggaraan pemilu yang dilakukan oleh para penyelenggara pemilu.

Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit

 

Ketua Umum ILUNI UI, Arief Budhy Hardono, mengimbau agar seluruh alumni UI mengapresiasi semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu 2019 yaitu rakyat Indonesia, Calon Presiden (Bapak Joko Widodo-KH Maruf Amin dan Bapak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno), Calon Anggota Legislatif, TNI, Polri dan KPU yang telah berlangsung secara aman dan damai.

 

Ia juga menyerukan kepada semua pihak yang berkontestasi untuk selalu menempatkan Persatuan dan Kesatuan bangsa di atas kepentingan perseorangan dan kelompok serta menahan diri sampai hasil akhir Pemilu ditetapkan oleh KPU dan mendasarkan semua tindakan sesuai dengan Konstitusi dan Undang-Undang yang berlaku di NKRI. Selanjutnya, ILUNI UI menyatakan sikap agar KPU tetap cermat, responsif, komunikatif dan terbuka dalam menyampaikan data dan fakta terkait hasil pelaksanaan proses Pemilu, khususnya dalam proses rekapitulasi suara Pemilu 2019.

 

Kepada Bawaslu, pihaknya berharap agar proses pengawasan ditingkatkan serta atas semua pelanggaran Pemilu harus segera diambil tindakan tegas dan adil sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap proses pelaksanaan Pemilu 2019 dapat terjaga.

 

Selanjutnya, ILUNI UI turut mengimbau kepada seluruh masyarakat umumnya dan Alumni UI khususnya untuk menjaga ketenangan, menghindari aktivitas yang dapat memecah belah kerukunan bangsa dan turut serta aktif untuk memantau dan menjaga suara rakyat.

 

“Demikian Pesan ILUNI UI Pasca Pemilu 2019, semoga kita bersama mampu menjaga Pemilu 2019 demi demokrasi yang berkualitas agar dapat berjuang bersama untuk mewujudkan Indonesia Maju, Adil dan Makmur. Demokrasi Berkualitas, Indonesia Naik Kelas,” tutup Arief dalam pernyataan tertulis ILUNI UI yang diterima hukumonline.

 

Selain ILUNI UI, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Madja (KAGAMA) turut mengeluarkan sikap tegas. Pengurus pusat KAGAMA yang diketuai oleh Budi Karya Sumadi menyerukan agar para kontestan dan pendukungnya bersabar menunggu hasil rekapitulasi suara yang ditetapkan KPU sebagai lembaga Negara yang legitimate dan mengharapkan agar segala bentuk ketidakpuasan atas hasil Pemilu harus ditempuh melalui cara-cara yang konstitusional.

 

KAGAMA turut mengimbau agar para elit politik tidak mengeluarkan pernyataan yang provokatif yang dapat memunculkan ketegangan dan polarisasi di akar rumput. Sudah sepatutnya pemimpin mampu menjadi contoh dan teladan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Setelah selama 30 tahun terakhir berhasil menyelenggarakan Pemilu secara damai, hendaknya bangsa Indonesia telah semakin dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi, sehingga setiap langkah yang inskonstitusional harus dilawan karena dapat menghancurkan fondasi berbangsa dan bernegara.

 

“Terakhir, KAGAMA mengajak seluruh rakyat tetap menjaga kedamaian, kerukunan dan tali persaudaraan antar sesame anak bangsa. Tidak terpancing provokasi yang bisa memecahbelah bangsa,” tutupnya.

 

Tags:

Berita Terkait