Reski Damayanti: In House Counsel Berperan Penting dalam Decision Making di Perusahaan
Utama

Reski Damayanti: In House Counsel Berperan Penting dalam Decision Making di Perusahaan

In house tidak hanya mengurusi persoalan kontrak, regulatory compliance, ataupun permasalahan hukum dan mencari solusinya. Dalam praktiknya peran tim legal lebih dari itu.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 6 Menit

“Kalau saya melihat paling penting peran lawyer ada dua hal. Satu, kita tahu tapi nggak yakin. Kita cek sama lawyer, we need their opinion. Kedua, kita butuh perspektif yang kita enggak tahu, enggak lihat, karena mungkin kita hanya berada di industri, jadi ada blankside yang kita nggak lihat,” paparnya.

Hukumonline.com

Dalam menjalankan tugasnya, seorang in house harus bisa berhubungan baik dan bekerja sama dengan lawyer.

Dan tentu saja, jasa lawyer juga dibutuhkan untuk kepentingan litigasi. Menurut Reski, sangat sedikit sekali in house yang memiliki skill litigasi dan beracara. Pun demikian, in house tetap turut terlibat dalam litigasi bersama lawyer, salah satunya dalam menyusun argumen. Mengingat business company hanya dipahami secara detail oleh in house, seorang in house harus bekerja sama dengan lawyer agar argumen yang dibangun dalam persidangan tetap relevan.

Selain jasa lawyer, in house juga turut terbantu dengan keberadaan teknologi. Reski menegaskan bahwa kemajuan teknologi merupakan suatu keniscayaan, sehingga mau tak mau, siap tidak siap, in house harus bersiap diri untuk beradaptasi.

Sejauh ini, diakui Reski, teknologi sangat membantu in house dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan teknologi, terjadi efisiensi waktu terutama saat membaca kontrak. Jika dahulu in house harus membaca kontrak satu per satu secara manual, saat ini bisa menggunakan teknologi automation. Peran AI jelas memberikan dampak positif terhadap perusahaan.

Indosat juga tengah menjajaki penggunaan Artificial Intelligence (AI). Mengingat sifat AI yang predictive, maka AI bisa membantu inhouse dalam membaca kontrak dan kemiripan surat tanpa harus mengecek secara manual. Namun demikian, Reski mengakui penggunaan AI di perusahaannya masih dalam percobaan yang bertujuan untuk memastikan seberapa akurat AI dalam membaca surat dan kontrak.

“Peran teknologi itu membantu sekali terutama efisiensi waktu. AI itu kan prediktif, predictive engineer, itu menolong kita untuk prediksi. AI bisa baca bagian yang penting. Tapi saat ini Kita masih di automation, capability dan relook, masih dalam testing karena kita masih ngetes seberapa benar AI,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait