Namun rupanya, Reski adalah tipikal personal yang menyukai pekerjaan dengan spesifikasi dan detail. Sehingga keputusannya terjun ke dunia legal company adalah keputusan terbaik yang pernah dia ambil. “Memang sangat spesialis (legal company) dan I like detail,” ucapnya.
Perjalanan karier Reski sebagai in house dimulai saat menjabat legal manager di Combiphar. Dia menghabiskan waktu selama 4 tahun di perusahaan produsen obat-obatan tersebut dari tahun 2006 hingga tahun 2008. Kemudian pada Mei 2008, Reski bergabung dengan Legal Counsel Indonesia Protect & Gamble (P&G). Pada perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) ini, Reski bertahan selama 1 tahun 10 bulan hingga Desember 2009.
Kemudian dia mengabdi selama 4 tahun sebagai Corporate Counsel di PT Heinz ABC Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014. Selepas dari PT Heinz ABC Indonesia, Reski bertugas sebagai Legal Counsel di 3M selama 11 bulan hingga Oktober 2015.
Pada Januari 2016, Reski bergabung dengan PT Unilever sebagai Head of Legal Unilever Indonesia and Business Partner to HC SEAA. Empat tahun pada posisi ini, Reski menerima CEO Award for Special Project in 2018, dan menerima Chairman Award 2019. Oktober 2020, Reski diangkat sebagai Director/General Counsel & Corporate Secretary. Kariernya bersama PT Unilever berakhir pada Oktober 2022.
Dan terhitung sejak November 2022, Reski menjadi legal company di PT Indosat, Tbk. sebagai Chief Legal Officer. Dan sejak Mei 2023 hingga saat ini, dia didapuk menjadi Chief Legal & Regulatory Officer.
Impact In House
Reski memberikan alasan di balik pilihannya menjadi seorang in house. Menurutnya, sebagai legal company, seorang in house dituntut untuk memahami banyak ilmu. Tak hanya ilmu hukum, tetapi juga ilmu ekonomi dan bisnis. Apalagi profesi ini sangatlah spesifik dan mendetail, in house bahkan harus mengerti business company perusahaan di tempat dia bekerja.
Tapi yang paling terpenting bagi Reski adalah in house memiliki kesempatan untuk berkontribusi banyak dalam membesarkan perusahaan. Bahkan impact itu tidak hanya berlaku bagi internal perusahaan, tetapi juga konsumen sebagai pihak yang menggunakan produk.