Rencana Kenaikan Harga BBM Tidak Tepat Waktu
Berita

Rencana Kenaikan Harga BBM Tidak Tepat Waktu

Inflasi tahun ini akan mencapai 5,5-6,5 persen, melewati perkiraan pemerintah.

FNH
Bacaan 2 Menit

Rencana menaikkan  harga BBM bersubsdi yang terlalu digembor-gemborkan pemerintah membuat pengusaha takut dalam mengambil kebijakan bisnis.

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk, Ryan Kiryanto justru berpendapat pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM bersubsidi pada Mei ini. Jika pemerintah terlalu lama menunda rencana tersebut, hal ini akan menyulitkan pengusaha dalam menyusun rencana bisnis. “Biasanya inflasi Mei cenderung rendah, jadi naikkan harga BBM sekarang atau tidak sama sekali,” kata Ryan pada acara yang sama.

Jika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi setelah Mei, Ryan mengatakan dampak terhadap inflasi akan lebih berat. Akibatnya, penghematan anggaran menjadi kurang maksimal. Ditambah lagi akan masuknya Hari Raya Idul Fitri. Menurut Ryan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menyumbang inflasi di tahun 2013 sebesar 2 persen yang akan berakibat pada menurunnya pertumbuhan ekonomi yakni berada pada kisaran 6,0-6,4 persen. Artinya, inflasi tahun ini dapat mencapai 5,5-6,5 persen.

Dengan demikian, tingkat inflasi yang lebih tinggi dari target pemerintah (4,5 persen plus 1 persen), membuat daya beli masyarakat merosot tajam. Begitu juga dengan daya beli buruh juga mungkin akan dapat terpangkas hingga 30 persen.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Rencana tersebut akan direalisasikan usai pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja perubahan (RAPBN-P) 2013 nanti.

Tags:

Berita Terkait