PPATK Ancam Adukan Singapura
Berita

PPATK Ancam Adukan Singapura

Indonesia dan Singapura tergabung dalam Egmont Forum, gabungan PPATK seluruh dunia.

MVT
Bacaan 2 Menit
Kepala PPATK Yunus Husein ancam adukan singapura ke forum<br> internasional. Foto: SGP
Kepala PPATK Yunus Husein ancam adukan singapura ke forum<br> internasional. Foto: SGP

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mempertimbangkan untuk melaporkan Singapura ke forum internasional. Ancaman ini karena Singapura tetap saja tidak kooperatif dalam kerjasama anti pencucian uang.

 

Kasus terkini yang membuat Yunus geram adalah soal rekening Gayus HP Tambunan, pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. PPATK mencurigai mantan petugas pajak itu memiliki sejumlah rekening di Singapura. PPATK telah berkali-kali meminta izin kepada otoritas Singapura untuk melakukan pemeriksaan, namun selalu ditolak dengan berbagai alasan.

 

“Alasannya selalu berubah-ubah. Pertama, dibilang harus ada izin pemilik rekening. Aneh, dia pelaku tindak pidana masa dimintai izin memeriksa rekening,” tuturnya ketus. Dia mengaku bertambah berang karena alasan dari otoritas Singapura berubah lagi, yaitu mengharuskan ada putusan pengadilan untuk status tersangka Gayus.

 

Setelah ada putusan pengadilan, Singapura berdalih lagi pemeriksaan ini harus dalam kerangka Mutual Legal Assistance,” ujarnya di Jakarta, Selasa (19/7).

 

Yunus menjelaskan, Indonesia dan Singapura tergabung dalam Egmont Group, forum kerjasama Financial Intelligence Unit (FIU), kumpulan PPATK berbagai negara. “Salah satu prinsip dalam forum itu adalah keterbukaan dan kerjasama,” katanya.

 

Saat ini, PPATK masih menunggu jawaban dari otoritas Singapura atas permintaan informasi mengenai rekening Gayus. “Kalau tidak juga, saya pertimbangkan untuk perkarakan ke forum tersebut,” ancamnya.

 

Yunus mengaku, ia telah menyampaikan persoalan ini secara lisan kepada Ketua Egmont Group, Boudewijn Verhelst. Tanggapan dari Verhelst positif. Pertemuan PPATK sedunia akan berlangsung tahun depan. “Kita tunggu respon Singapura,” katanya.

Halaman Selanjutnya:
Tags: