Politisi Demokrat Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Anas
Berita

Politisi Demokrat Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Anas

Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat juga menyerahkan hasil pemeriksaan terkait politik uang dalam kongres.

NOV
Bacaan 2 Menit
Politisi Demokrat Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Anas
Hukumonline

KPK memeriksa sejumlah saksi kasus penerimaan gratifikasi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor dengan tersangka Anas Urbaningrum. Dua diantaranya adalah mantan Ketua Komisi III Benny K Harman dan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat TB Silalahi.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, penyidik sebenarnya juga mengagendakan pemeriksaan petugas keamanan Kusmayadi dan anggota Komisi III DPR Gede Pasek Suardika. Namun, Kusmayadi tidak hadir, sedangkan Pasek memberikan surat konfirmasi ketidakhadiran karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan.

Usai menjalani pemeriksaan, Benny menyatakan dirinya mendukung upaya KPK untuk mengusut tuntas dugaan politik uang (money politic) yang terjadi dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung. Ia menganggap penyidikan tersebut sebagai bagian dari agenda untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih tertib.

Selama pemeriksaan, Benny mengaku penyidik menanyakan sejumlah hal mengenai pembagian blackberry dan uang dalam kongres Partai Demokrat. “Saya menegaskan saya tidak mendengar dan tidak pernah melihat. Kalau memang ada, saya minta supaya diusut tuntas. Tapi kalau tidak ada, jangan diada-adakan" katanya, Rabu (11/12).

Benny menjelaskan dirinya pernah menjadi tim sukses Anas dalam kongres. Ia diminta Anas menjadi tim sukses untuk pemenangan Anas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Ketika itu, Benny meminta Anas terlebih dahulu menghadap Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meminta restu.

Setelah Anas bertemu SBY, Anas mengatakan kepada Benny bahwa SBY merestui Anas untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. “Kalau memang betul pendiri utama Partai Demokrat (SBY) mendukung Pak Anas maju sebagai ketua umum, saya siap menjadi timses. Itulah yang terjadi,” ujar Benny.

Namun, Benny tidak mengetahui jika Anas menerima aliran dana proyek Hambalang. Ia juga tidak megetahui ada dana proyek Hambalang yang mengalir ke kongres Partai Demokrat. Benny meminta pertanyaan mengenai pemberian blackberry dan uang ditanyakan ke Ketua DPC Partai Demokrat karena Benny bukan Ketua DPC.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait