Peran Richard Eliezer dalam Pembunuhan Brigadir J
Utama

Peran Richard Eliezer dalam Pembunuhan Brigadir J

Terdakwa Richard Eliezer didakwa melanggar Primair Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP; Subsidair Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Tim Penasihat Hukum tidak mengajukan eksepsi karena dakwaan sudah dianggap cermat dan tepat.

Ferinda K Fachri
Bacaan 6 Menit

Pagi hari setelahnya, PC berangkat ke Jakarta bersama 2 unit mobil. Rombongan menuju Jakarta dengan dikawal mobil patroli Pengawal Lalu Lintas Polres Magelang. Pada pukul 15.40 WIB akhirnya rombongan tiba di rumah Saguling. Di situlah PC menemui FS di lantai tiga untuk menceritakan peristiwa yang dialami di Magelang.

Dalam alur yang dituliskan JPU, meski marah setelah mendengar pengakuan PC, FS menenangkan diri dan memikirkan serta menyusun strategi merampas nyawa J. RR pun dipanggil untuk menemui FS. Ketika berjumpa, FS menerangkan pada RR apa yang telah menimpa PC, melontarkan pertanyaan apakah berani menembak J. Namun RR mengatakan tidak berani karena tidak kuat mental.

Dari situ RR diminta memanggil RE, kepada RE juga dijelaskan cerita PC mengenai apa yang telah terjadi di Magelang. Menerima penjelasan itu, hati RE tergerak untuk menyatukan kehendak dengan FS. Pada akhirnya FS menanyakan keberanian RE menembak J, atas pertanyaan itu dijawab RE dengan ‘siap komandan’ sebagai jawaban.

“Mendengar kesediaan dan kesiapan RE untuk menembak J lalu FS langsung menyerahkan 1 kotak peluru 9 mm kepada RE disaksikan oleh PC,” tutur Penuntut Umum.

Kepada RE disampaikan perannya ialah menembak J, sedangkan FS akan memiliki peran menjaga RE. Perencanaan penembakan itu disampaikan berulang kali dengan skenario J dianggap telah melecehkan PC yang berteriak minta tolong, lalu RE datang dan J menembak RE dan dibalas tembakan lagi oleh RE. Skenario ini turut didengarkan oleh PC. Dengan pelaksanaan merampas nyawa J dilaksanakan di rumah dinas Duren Tiga.

Tak lama setelah rombongan PC, FS tiba di rumah dinas Duren Tiga pukul 17.10 WIB. Sekitar 17.11 WIB FS masuk ke dalam rumah dinas melalui pintu garasi dengan berjalan kaki seketika bertemu KM, FS memiliki raut muka marah bercampur emosi yang mengatakan dengan nada tinggi untuk memanggil RR dan J. Mendengar suara FS, RE turun ke lantai satu menemuinya, di sana FS mengatakan pada RE untuk mengokang senjatanya.

Setelah sampai di ruang tengah, FS disebut langsung memegang leher bagian belakang J mendorongnya ke depan dengan posisi berhadapan dengan FS. RE di samping kanan FS, dan KM di belakang FS dari posisi J berdiri. FS memerintahkan J untuk jongkok sambil mengangkat kedua tangan menghadap depan sejajar dengan dada sempat sedikit mundur ia bertanya ada apa yang terjadi.

Tags:

Berita Terkait