Penurunan Persepsi Korupsi 2022, Terburuk Sepanjang Era Reformasi
Terbaru

Penurunan Persepsi Korupsi 2022, Terburuk Sepanjang Era Reformasi

CPI Indonesia tahun 2022 berada di skor 34/100 dan berada di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei. Skor ini turun 4 poin dari tahun 2021 lalu yang berada pada skor 38/100, yang menandakan penurunan paling drastis sejak 1995.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 4 Menit

Deputi Sekjen TI Indonesia Wawan Suyatmiko menuturkan,  tema yang diangkat menjadi pengingat bagi pemerintah di seluruh dunia tentang praktik korupsi  yang dapat merusak  berbagai lini. Mulai stabilitas politik, sosial, dan ekonomi yang berujung mengancam perdamaian, keselamatan dan keamanan secara luas.

Korupsi pun mampu menciptakan lahan subur bagi kejahatan terorganisir, terorisme, bahkan perang. Sebab, impunitas kerap terjadi melalui keterlibatan pejabat publik dan penegak hukum yang korup. Sementara Indonesia,  menjadi negara yang kerap dipantau situasi korupsinya secara berkala sejak kali pertama diluncurkan pada 1995 silam. Ironisnya, CPI periode 2022 menunjukan Indonesia terus mengalami tantangan serius dalam melawan korupsi.

“CPI Indonesia tahun 2022 berada di skor 34/100 dan berada di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei. Skor ini turun 4 poin dari tahun 2021 lalu yang berada pada skor 38/100. Skor ini turun 4 poin dari tahun 2021, atau merupakan penurunan paling drastis sejak 1995,” ujarnya.

Menurutnya, melalui hasil tersebut, setidaknya Indonesia mampu beranjak 2 poin dari skor sebelumnya diangka 32 sepanjang satu dekade terakhir sejak 2012. Dia menilai, situasi tersebut menunjukan respon terhadap praktik korupsi  yang cenderung masih berjalan lambat.  Bahkan, terus memburuk akibat minimnya dukungan yang nyata dari para pemangku kepentingan.

Mengkonsolidasikan kekuasaan di eksekutif

Chair  Transparency International,  Delia Ferreira Rubio berpendapat,  korupsi telah membuat dnia menjadi tempat berbahaya. Sebab pemerintah secara kolektif gagal membuat kemajuan melawannya. Menurutnya, CPI yang diterbitkan TI periode 2022 menunjukan sebagian besar negara  di dunia hanya membuat sedikit kemajuan yang berarti dalam mengatasi korupsi sepanjang satu dekade.

“Dimana lebih dari dua pertiga negara mendapat skor di bawah 50 dari 100,” imbuhnya.

Setidaknya data menunjukan Sudan Selatan (13), Suriah (13) dan Somalia (12), yang kesemuanya terlibat konflik berkepanjangan, tapi berada di posisi bawah CPI. Selain itu, 26 negara, diantaranya Qatar (58), Guatemala (24) dan Inggris (73), berada di posisi terendah dalam sejarah tahun 2022.

Sementara itu, rerata Asia Pasifik masih stagnan dengan skor 45 sepanjang 4 tahun berturut-turut, dimana lebih dari 70 persen negara berada di peringkat di bawah 50. Terlepas dari peluang yang menghadirkan berbagai pertemuan puncak diplomatik yang digelar pada 2022, negara-negara di seluruh Asia terus berfokus pada pembangunan ekonomi semata dengan mengorbankan prioritas lain, termasuk upaya antikorupsi.

Tags:

Berita Terkait