Peneliti TII: Debat Perdana Capres Tak Ada yang Serius Bahas Korupsi
Melek Pemilu 2024

Peneliti TII: Debat Perdana Capres Tak Ada yang Serius Bahas Korupsi

Tak ada satu pun capres yang serius menawarkan strategi agar RUU Perampasan Aset disahkan. Seharusnya para kandidat capres menelisik sebab utama korupsi di Indonesia juga berasal dari sektor politik.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit

Menurut Alvin, saat ini pemerintah hanya melihat korupsi dari sektor regulasi. Seharusnya para kandidat capres-cawapres menelisik sebab utama korupsi di Indonesia juga berasal dari sektor politik. Diperlukan tak hanya upaya pencegahan tapi juga pemberantasan korupsi.  Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan, mengusulkan pendanaan partai politik.

Kendati usulan itu baik, tapi ada hal yang luput yakni akuntabilitas atas anggaran yang sudah dialokasikan negara untuk partai politik. Capres Ganjar tidak menyeluruh dan spesifik soal demokrasi di tubuh partai politik. Karenanya, Alvin meninlai debat capres perdana patut mendapat rapor merah.

“Karena masih banyak persoalan anti-korupsi yang tidak diurai dan tidak pula ada diantara ketiga kandidat tersebut memberikan strategi komperhensif penyelesaian korupsi di Indonesia,” tegas Alvin.

Pada kesempatan yang sama Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti menyayangkan pertanyaan panelis masih bersifat umum dan belum menukik pada isu secara spesifik. Waktu yang disediakan untuk debat tergolong minim. Padahal butuh waktu yang lebih agar setiap kandidat mampu membahas semua isu yang disodorkan.

“Secara substansi saya memberikan penilaian kepada ketiga capres sebagai berikut, Anies 35, Ganjar 40, dan Prabowo 25. Debat Capres bisa menaikkan elektabilitas Capres, tingkat pemilih berpindah pilihan masih mungkin terjadi bergantung pada tawaran oleh pasangan calon,” urai Ray.

Ray mengingatkan debat capres-cawapres penting karena sebagai ajang bagi publik untuk melihat di mana posisi masing-masing kandidat untuk setiap isu yang ditanyakan. Misalnya soal demokrasi, dan penegakan hukum, di mana capres nomor urut 2 Prabowo Subianto jelas akan melanjutkan kerja-kerja pemerintahan Joko Widodo dengan segudang permasalahan.

Ganjar mulai menarik diri dari bayang-bayang pemerintahan Jokowi, tapi masih dalam nuansa yang sama seperti memberikan pertanyaan kepada Anies soal IKN. Sementara Anies dengan tegas mengambil sikap oposisi dengan Jokowi. Ganjar mencoba menjadi jalan tengah dari dua kubu yaitu Prabowo dan Anies.

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan debat pertama capres tidak banyak membahas isu ekonomi, sosial, dan budaya (ekosob). Banyak pihak yang menganggap isu HAM hanya terkait soal hak sipil dan politik, sehingga tidak banyak menyinggung isu ekosob.

Dari ketiga kandidat hanya Ganjar yang membahas afirmasi dan kelompok rentan tapi kurang elaboratif seperti hak atas pelayanan kesehatan dan no one left behind. Debat yang digelar di halaman kantor KPU Pusat itu menurut Wahyu luput membahas tentang kejahatan terorganisir lintas negara.

“Ini sebetulnya berdampak juga pada hak pendidikan, kesehatan, dan penghidupan yang layak,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait