Pebisnis Wanita yang Sukses Kelola Firma Hukum Korporasi
Sejarah Kantor Advokat Indonesia:

Pebisnis Wanita yang Sukses Kelola Firma Hukum Korporasi

Dua wanita ini sukses sebagai pengusaha di berbagai bidang mulai dari bisnis kecantikan, obat-obatan, seni, hingga pendidikan. Keduanya, tetap komitmen mengelola dan mengurusi bisnis jasa hukum melalui kantor hukumnya masing-masing.

Aida Mardatillah
Bacaan 2 Menit

 

Ia juga pemilik distributor obat-obatan PT Tempo; pemegang saham biro iklan PT Bates Indonesia; pemegang saham industri farmasi PT Roche Indonesia. Yang produk obatnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia seperti obat bermerk Bodrex, Bodrexin, dan Hemaviton.

 

“Saya putuskan menjadi wiraswasta dengan membuka kantor notaris sendiri. Itulah jalan yang terbaik bagi saya,” ujar Kartini, seperti dikutip dalam buku Apa & Siapa sejumlah orang Indonesia Tahun 1985-1986 (Majalah Berita Mingguan Tempo : PT Pustaka Grafitipers, 1986, hal. 537).

 

Berbekal pengalaman di bidang hukum perdata dan dagang, ia menonjol sebagai konsultan hukum bisnis dan perseroan. Menjadi pebisnis ternyata mewarisi darah orang tuanya. Sulung dari empat bersaudara belajar dari ayahnya yang merupakan pemegang buku perusahaan listrik di zaman Belanda tentang pentingnya tata usaha, akuntansi, dan konsulen pajak.

 

Sejak kecil Kartini memang sudah pandai untuk berbisnis. Ini dibuktikan ketika masa sekolah, ia mendapatkan uang saku dari berdagang kuaci. ”Dalam keluarga saya, semua anak dididik membuat keputusan sendiri,” kata Kartini.  

 

Kemudian, saat memulai usahanya, ia langsung menghadapi pesaing nama-nama besar di bidang kenotariatan. Melihat ke depan dan percaya pada profesionalisme, ia pun meraih sukses dengan berusaha menguasai bidang yang hendak dirintisnya. “Ketika orang ramai bicara tentang leasing, saya pelajari bidang usaha itu selama tiga bulan di Universitas New York,” tuturnya dalam buku Apa & Siapa Sejumlah Orang Indonesia Tahun 1985-1986 di depan seminar Menuju Manusia Mandiri Melalui Kewiraswastaan di Jakarta sekitar Mei 1985 silam.  

 

Dengan semangatnya menuntut ilmu mengenai bisnis, Kartini dalam masa cutinya pun memperdalam ilmu sejenis di Universitas terkenal di Amerika Serikat, Inggris dan Belanda. “Tidak ada waktu santai, kita harus satu langkah di muka (di depan),” ujarnya. (Baca Juga: Kartini Muljadi: Menegakkan Hukum Melalui Tiga Profesi)

 

Setelah sukses menjadi pengusaha dan semenjak masa pensiun menjadi notaris, Kartini pun tidak ingin ilmu yang dimilikinya menjadi terbuang. Untuk itu, ia memutuskan untuk menjadi pengacara dan mendirikan firma hukum dengan nama Kartini Muljadi & Rekan dan masih eksis hingga saat ini.

Tags:

Berita Terkait